Indonesia aktif mengirim tim kesenian ke Turki

id tim kesenian, aktif, kirim, seni

Indonesia aktif mengirim tim kesenian ke Turki

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

...Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia aktif mengikuti festival internasional di berbagai kota wisata di Turki untuk misi diplomasi kebudayaan...
Kairo (ANTARA Sumsel) - Indonesia aktif mengirim tim kesenian ke Turki untuk misi diplomasi kebudayaan dalam upaya meningkatkan citra bangsa di mata dunia.
         
"Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia aktif mengikuti festival internasional di berbagai kota wisata di Turki untuk misi diplomasi kebudayaan," kata Kepala Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial Budaya KBRI Ankara, Robertus Irawan, kepada Antara Kairo, Sabtu.
         
Irawan menjelaskan, Tim Tari Azkafada dari SMA Al Azhar Kelapa Gading Jakarta, baru saja memukau publik Turki dalam dua festival di dua kota yaitu, "Hitit Corum International Festival" ke-33 di Kota Corum, dan "Bayburt Dede Korkut Fair and Folkdance Festival" ke-19 di Kota Bayburt.
         
Tarian energik dari Aceh, Tari Saman, diiringi permainan alat musik tradisional adalah di antara pertunjukan yang memukau publik Turki, katanya.
         
Pada April tahun lalu (2012), Tim Kesenian dari Sekolah Tari Trinero juga mewakili Indonesia untuk menyemarakkan Festival Tarian Rakyat Internasional (Atasehir International Folk Festival 2012) di Atesehar, Istambul.
         
Tiga bulan kemudian, Juli 2012, Tim Kesenian dari SMA Labschool Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mendapat penghargaan terbaik sebagai "The Best Performer" dalam Lomba Tari Daerah di kota wisata Büyükçekmece, Turki.
        
Pada tahun yang sama, September 2012, Tim Kesenian dari SMA Al Azhar 4 Kemang Pratama, Bekasi, juga memeriahkan HUT ke-90 Republik Turki.
         
Duta Besar RI untuk Turki, Ibu Nahari Agustini, menyambut hangat kehadiran tim kesenian Indonesia tersebut yang dinilainya memberi warna tersendiri bagi diplomasi kebudayaan Nusantara.
         
Tahun sebelumnya pada Juli 2011, tim Kesenian Indonesia dari SMA Pembangunan Jaya Bintaro untuk pertama kalinya berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi internasional tarian rakyat di Kota Yalova, yang diikuti sejumlah negara antara lain Mesir, Spanyol, Yunani, Bosnia, Azerbaijan, Kazakstan dan Pantai Gading.
         
Pada April 2010, Duta Seni Indonesia dari SMP Islam Al Ikhlas Jakarta berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi tari internasional tingkat anak-anak (The 3rd International Children Folk Dance) di kota wisata Fethiye.
         
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ketika itu, Jero Wacik menyambut kedatangan rombongan duta seni tersebut di Bandara Soekarno-Hatta pada 30 April 2010, dan menyematkan kalungan bunga kepada 33 anggota delegasi sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada masyarakat yang telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
         
Di tahun yang sama, Agustus 2010, Tim Kesenian dari Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Aceh menyabet juara tiga dalam  Festival Tari Rakyat international di Kota Yalova menyusul Rusia dan Cyprus masing-masing juara satu dan dua.
         
Indonesia secara rutin mengikuti kompetisi Folklore Dance ini setiap tahun sejak 2007.
         
Dalam catatan prestasi Indonesia dalam keikutserataanya di festival internasional tersebut, yaitu  2007 Tim Kesenian SMA 6 Jakarta meraih juara dua, dan pada 2008 Tim Kesenian dari SMA Al Azhar BSD meraih juara tiga.
         
Terkait dengan kondisi keamanan di Turki yang belakangan ini mencuri perhatian dunia akibat aksi unjuk rasa di Istanbul di beberapa kota, menurut Irawan tidak mempengaruhi kehadiran tim kesenian Indonesia.

"Tidak ada masalah menyangkut keamanan. Buktinya tim kesenian Indonesia melalui daerah Istanbul dengan aman," katanya.
         
Promosi budaya Indonesia di Turki ini didukung oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI dengan ikut sertanya staf kementerian tersebut dalam tim kesenian bekerja sama dengan KBRI Antara, ujar Irawan.
         
Kehadiran tim kesenian Indonesia juga mendapat perhatian dari media massa Turki dalam pemberitaannya, papar Robertus Irawan.