Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan pemerintah telah melakukan upaya memodifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan di lokasi banjir wilayah Sumatera dan Aceh.
Hal tersebut dilakukan agar banjir bisa surut dengan cepat sehingga proses evakuasi dapat berjalan dengan maksimal.
"Kita melakukan operasi modifikasi cuaca. Sudah mulai bisa diterbangkan untuk mengurangi curah hujan di daratan, sehingga nanti curah hujan kita bawa ke lautan," kata Pratikno saat ditemui awak media Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat.
Menurut Pratikno, semula Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi siklon tropis Senyar di wilayah Sumatera.
Siklon tropis Senyar sendiri merupakan fenomena alam yang menyebabkan hujan dengan curah tinggi disertai angin lebat ekstrem.
Belakangan, kata Pratikno, siklon tropis Senyar sudah mereda sehingga pemerintah menjalankan operasi pengaturan cuaca guna mendorong hujan ke arah laut.
"Dan kemudian kita mengantisipasi karena ada siklon Koto, tapi tempatnya di Utara (pulau Sumatera). Kita masih waspada, kita harapkan dia tidak akan masuk ke wilayah daratan Indonesia," jelas Pratikno.
Di saat yang sama, pemerintah juga tengah gencar mengirimkan bantuan logistik ke lokasi banjir di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh.
Pemerintah modifikasi cuaca kurangi curah hujan di kawasan Sumatera
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (28/11/2025) (ANTARA/Walda Marison)
