Hangat, gurih, dan manisnya konsep baru Bakso Boedjangan Aroma

id bakso,review makanan,menu bakso,review bakso,bakso boedjangan

Hangat, gurih, dan manisnya konsep baru Bakso Boedjangan Aroma

Berbagai menu di Bakso Boedjangan. (ANTARA/Farika Khotimah)

Mencicip kehangatan

ANTARA mencoba Bakso Paket Iga, salah satu menu utama dalam konsep baru ini. Satu mangkuk berisi iga sapi, mie telur, bihun, bakso kecil, bakso urat, sawi, dan pangsit goreng. Kuah kaldu sapi yang bening menghadirkan rasa gurih alami sejak sendok pertama. Iga-nya empuk dan mudah lepas dari tulang, dengan rasa daging yang manis lembut berpadu kaldu.

Bakso urat memberi tekstur tegas di antara kelembutan iga. Setiap gigitannya terasa padat dan berisi, tanpa rasa kenyal berlebihan. Pangsit goreng pun memberikan sensasi renyah dan menjadi selingan ringan di antara suapan kuah hangat.

Menu kedua, Bakso Isi Keju, menampilkan perpaduan rasa klasik dan modern. Bakso besar berisi keju meleleh di tengah, disajikan bersama mie telur, bihun, bakso kecil, sawi, dan pangsit goreng. Keju di dalam bakso terasa lembut dan sedikit creamy, menambah lapisan gurih tanpa menutupi cita rasa daging sapi.

Selain itu, pengunjung juga bisa menambah taburan untuk bakso, seperti bakso goreng, kulit pangsit goreng, hingga kikil.

Product and Research Development Manager CRP Group Rifky yang dikenal dengan sapaan Chef Kiky menjelaskan bahwa proses menciptakan menu baru ini membutuhkan waktu panjang.

“Kami riset lebih dari setahun. Kami mencoba banyak rempah supaya rasa kaldunya lebih kaya tapi tetap ringan,” ujarnya.

Menurut dia, kunci kelezatan bakso terletak pada komposisi bahan.

“Kalau mau juicy, pilih daging yang ada lemaknya. Untuk tekstur yang lebih tegas, bisa pakai bagian sengkel atau sandung lamur. Tapi jangan terlalu banyak tepung. Cukup satu banding satu,” kata dia.


Di konsep barunya, Bakso Boedjangan memperlakukan semangkuk bakso seperti panggung kecil untuk rasa. Total ada 11 varian bakso yang ditawarkan, dari yang klasik sampai yang eksperimental.

Ada Bakso Cincang dengan gigitan gurih yang padat, Bakso Keju berisi lelehan keju lembut di tengah daging, hingga bakso bagi pecinta pedas, yakni Bakso Membara dengan sambal cabai di dalamnya.

Bakso Telur pun juga tersedia, isian telur bulat utuh memberi tekstur berbeda di antara kuah kaldu yang gurih. Setiap paket disajikan dengan mie telur, bihun, sawi, dan pangsit goreng. Harga menunya mulai dari Rp30.000 per porsi.

Rahasia dapur

Di dapur penelitian CRP Group, proses pembuatan bakso dilakukan dengan presisi. Penggunaan es batu saat penggilingan menjadi salah satu langkah penting.

“Es menjaga suhu agar protein daging tidak rusak. Kalau panas, tekstur bisa berubah. Jadi kami tidak butuh bahan pengenyal tambahan,” kata Chef Rifky.

Ia menambahkan bahwa kuah menjadi elemen paling krusial.

“Saya ingin kuah yang bisa langsung dinikmati tanpa diracik. Gurihnya harus alami. Rempah kami uji satu per satu untuk cari komposisi terbaik,” ujarnya.

Selain kuah kaldu klasik, Boedjangan memperkenalkan varian kuah keju yang lebih lembut dan creamy. Keju dikembangkan khusus agar bisa menyatu dengan kaldu tanpa membuat rasa berat.

“Kami ingin menghadirkan sesuatu yang baru untuk pelanggan muda, tapi tetap punya karakter Indonesia,” ujar Rifky.

Untuk pecinta pedas, ada varian kuah membara yang menggunakan cabai dengan kualitas berbeda.

“Level satu saja sudah pedas sekali,” katanya sambil tersenyum.



Lebih dari sekadar rasa

Head of Partnership & Business Development CRP Group Fachmi Jaidi menyebut konsep baru Bakso Boedjangan untuk pembaruan rasa dan strategi memperkuat identitas merek di tengah persaingan bisnis kuliner.

“Kami ingin Boedjangan tetap relevan. Karena itu kami fokus pada tiga hal, yaitu konsistensi rasa, peningkatan layanan, dan pengalaman pelanggan,” ujar dia.

Ia menambahkan, konsep baru ini juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai platform digital dan mitra bisnis. Tujuannya agar pengalaman pelanggan semakin mudah dan menyenangkan.

“Kami ingin setiap pelanggan merasakan pengalaman yang sama di seluruh outlet Bakso Boedjangan,” kata Fachmi.

Langkah ini terlihat dari cara Boedjangan mengemas pengalaman makan, seperti suasana outlet dibuat lebih nyaman, pelayanan langsung di meja, dan sistem pembayaran yang lebih ringkas.

“Kami ingin pelanggan datang bukan sekadar makan, tapi menikmati waktu,” kata dia.

Menu es durian di Bakso Boedjangan. (ANTARA/Farika Khotimah)

Menutup hari dengan manis

Setelah menikmati bakso, tim ANTARA juga mencoba salah satu menu pencuci mulut yang juga hadir dalam konsep baru, Es Duren Kesepian. Namanya unik dan rasanya tidak mengecewakan.

Es serutnya halus, berpadu dengan potongan durian segar, krim durian, dan gula aren.

Rasa manis dan lembutnya menghadirkan keseimbangan setelah kuah bakso yang gurih dan pedas. Aroma durian terasa kuat, tapi tidak menusuk. Setiap sendok memberi sensasi dingin yang menenangkan, seperti jeda kecil setelah hidangan berat.

“Kalau bakso itu hangat dan menguatkan, es durian ini menenangkan,” kata Ayay, salah satu pelanggan yang ditemui di lokasi.

Bagi Boedjangan, inovasi seperti ini menjadi bagian dari perjalanan memperluas cita rasa lokal. Dari mangkuk bakso hingga semangkuk es, mereka mencoba menjaga keseimbangan antara tradisi dan selera baru.

Selain Es Durian Kesepian, pengunjung juga bisa memesan varian lain yang juga masuk ke dalam konsep baru, yakni Es Nona Boedjangan dengan campuran cendol, biji selasih dan jeli warna-warni, serta sirup manis.

Ketika sore mulai turun dan pelanggan masih datang silih berganti, uap dari mangkuk bakso terus mengepul. Di tengah ruangan yang ramai, ada kehangatan yang tak berubah, dari kuah yang gurih, daging yang padat, hingga manis dingin yang menutup semua dengan tenang.

Semangkuk bakso, ternyata, tidak hanya soal rasa. Ia menyimpan cerita tentang upaya menjaga sesuatu yang sederhana agar tetap bermakna di tengah dunia yang terus bergerak.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hangat, gurih, dan manisnya konsep baru Bakso Boedjangan Aroma

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.