Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk tetap pada level 5,5 persen.
Menurut BI, keputusan itu konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap terjaga rendah dalam sasaran 2,5±1 persen, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, serta sinergi untuk turut memperkuat pertumbuhan ekonomi.
"Tekanan dari eksternal terhadap rupiah masih tinggi di tengah ketidakpastian perang tarif AS-China. Shutdown pemerintah AS yang sudah berjalan mendekati 1 bulan berakibat pada minimnya rilis data ekonomi, sehingga sulit bagi The Fed buat mengambil keputusan mengenai suku bunga," kata Rully.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru melemah di level Rp16.617 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.589 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat seiring BI tahan suku bunga
