LDII bekali anggota wawasan kebangsaan wujudkan Indonesia Emas 2045

id LDII Palembang,LDII Sumatera Selatan,Wawasan kebangsaan di Palembang,ldii ts

LDII bekali anggota wawasan kebangsaan wujudkan Indonesia Emas 2045

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII Chriswanto Santoso (tengah) di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (29/9/2025). ANTARA/M Imam Pramana

Palembang (ANTARA) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia membekali para anggota wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, hingga kesehatan sebagai andil mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII Chriswanto Santoso di Palembang, Sumsel, Senin, mengatakan pihaknya menekankan para anggota pengurus organisasi agar lebih peka dan tanggap yang bersifat positif dalam mendukung bonus demografi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Visi Indonesia Emas 2045 menyiapkan nya melalui SDM yang berwawasan," katanya.

Ia menambahkan pihaknya memperkuat wawasan utamanya ada empat yakni wawasan kebangsaan, keagamaan, kesehatan, pendidikan.

Ia menerangkan wawasan kebangsaan ialah cinta tanah air, dimana hal ini bertujuan agar kritis namun tidak merusak. Kemudian wawasan keagamaan bertujuan untuk menciptakan akhlak yang baik, sebagaimana ajaran-ajaran Islam.

Kemudian wawasan pendidikan, melalui pengembangan kerja mandiri atau keterampilan agar para anggota dan generasi memiliki kemampuan, pihaknya juga bekerjasama dengan Mendikdasmen dalam membekali wawasan itu.

Kemudian wawasan kesehatan, melalui kerjasama dengan Menko PMK dan Menkes RI kemudian juga melakukan kerjasama dengan BKKBN.

Selain empat yang utama tersebut, pihaknya juga mengimplementasikan wawasan kemandirian pangan dan lingkungan hidup melalui UMKM untuk memacu perekonomian.

"Berbagai program dilaksanakan, seperti toko UMKM rakyat, dimana hasil produksi LDII dapat didistribusikan melalui UMKM," katanya.







Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LDII bekali anggota wawasan kebangsaan wujudkan Indonesia Emas

Pewarta :
Editor: Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.