Bondi menjelaskan bahwa DNA tersangka ditemukan pada senjata pembunuhan yang ditemui di tempat kejadian perkara.
Di saat yang sama, Departemen Kehakiman AS dapat mengajukan tuntutan federal terhadap pembunuh Kirk jika dianggap perlu untuk meminta pertanggungjawaban penuhnya.
Sementara itu, Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan tersangka telah mengaku kejahatannya melalui pernyataan tertulis dan sebelumnya menyatakan niatnya untuk melakukan kejahatan tersebut.
Pendukung Trump, politisi konservatif, dan aktivis Charlie Kirk, tewas tertembak pada 10 September dalam sebuah acara massal di Universitas Utah Valley. Ia meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Kirk menentang bantuan ke Ukraina, menyebut Volodymyr Zelenskyy sebagai penghalang perdamaian dan "boneka CIA". Ia juga menekankan bahwa Krimea selalu menjadi bagian dari Rusia.
Sumber: Sputnik/RUA Novosti-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelaku pembunuhan aktivis AS Charlie Kirk terancam hukuman mati
