Jakarta (ANTARA) - Striker timnas U-23 Thailand Yotsakon Burapha mengakui dirinya kurang percaya diri sebelum eksekusi penaltinya ditepis oleh kiper timnas U-23 Indonesia Muhammad Ardiansyah dalam laga semifinal Kejuaraan ASEAN U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat.
"Saya merasa kurang percaya diri menjadi lima eksekutor utama tendangan penalti tapi saya harus menendang," kata striker 20 tahun itu saat ditemui awak media di mixed zone SUGBK, Jumat.
Burapha mengambil penalti kedelapan Thailand, namun kurangnya kepercayaan diri ini membuatnya gagal menuntaskan tugas dengan baik setelah sepakannya dibaca oleh Ardiasnyah.
Sebelumnya ia hampir menjadi pahlawan untuk timnya, berkat golnya pada menit ke-60 yang membawa timnya unggul 1-0, sebelum kemudian disamakan oleh Jens Raven pada menit ke-84.
Burapha adalah eksekutor kedua Thailand yang gagal menuntaskan tugas penaltinya, setelah tendangan pertama yang dilakukan Pichitchai Sienkrathok mengenai mistar gawang.
Setelah Burapha gagal, Indonesia langsung menyelesaikan pertandingan setelah tendangan Alfharezzi Buffon mengecoh kiper Sorawat Phosaman yang bergerak ke arah yang salah.
Baca juga: Timnas U-23 ke final Kejuaraan ASEAN setelah kalahkan Thailand dalam adu penalti
Kekalahan ini membuat tim Gajah Perang gagal melaju ke final keempat kalinya setelah edisi 2005, 2019, dan 2022. Mereka kini hanya merebutkan tempat ketiga seperti yang dirasakan pada edisi terakhir (2023) saat menjadi tuan rumah.
Ketika itu, mereka mengalahkan Malaysia 4-3 dalam adu penalti pada perebutan tempat ketiga. Pada perebutan tempat ketiga tahun ini mereka menghadapi Filipina. Laga ini digelar di SUGBK pada Senin (28/7) malam.
"Selanjutnya saya harus meningkatkan diri untuk laga perebutan posisi ketiga dan ajang lain seperti Kualifikasi Piala Asia U-23 2026," kata pemain yang juga mencetak gol ke gawang Indonesia pada final SEA Games 2023 tersebut.
"Indonesia tampil bagus dan layak ke final, saya mohon maaf untuk fans Thailand," kata dia.

