Jakarta (ANTARA) - Sejak fajar menyingsing pada Jumat (6/6), ribuan jamaah dari berbagai penjuru memadati Masjid Istiqlal di Kelurahan Pasar Baru, Jakarta, untuk mengikuti rangkaian ibadah Idul Adha 1446 Hijriah.
Udara pagi terasa sejuk, tapi ramai oleh derap langkah dan suara takbir dari pengeras suara. Aroma nasi goreng dan kopi sachet hangat bercampur di udara. Sementara itu, cahaya lampu masjid memantul pada marmer kecoklatan, menerangi wajah-wajah yang berseri menyambut hari raya.
Di tengah kerumunan itu, selain makanan dan minuman, satu barang yang paling dicari adalah peci. Peci bukan sekadar pelengkap pakaian bagi jamaah laki-laki yang ingin menjalankan shalat Idul Adha dengan sempurna, melainkan juga simbol kesalehan.
Namun peci kerap dilupakan oleh jamaah pria saat hendak beribadah di masjid. Momentum inilah yang dimanfaatkan secara jitu oleh Sukarman sebagai peluang bisnis.
Peci Sukarman, barang paling diburu jamaah Masjid Istiqlal

Sejumlah jamaah shalat Idul Adha 1446 Hijriyah membeli peci dari lapak Sukarman (kiri) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/6/2025) (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)