Polisi buru pencuri besi pembatas di trotoar Jalan Wali Kota Palembang

id Polrestabes Palembang,Besi Palembang,Palembang

Polisi buru pencuri besi pembatas di trotoar Jalan Wali Kota Palembang

Sejumlah besi pembatas hilang di trotoar Jalan Wali Kota Palembang H Husni tepatnya jalan baru menuju jembatan Musi VI, Senin (2/6/2025). ANTARA/M Imam Pramana

Palembang (ANTARA) - Aparat Polrestabes Palembang, Sumatera Selatan memburu pencuri besi pembatas di trotoar Jalan Wali Kota Palembang H Husni tepatnya jalan baru menuju jembatan Musi VI yang hilang sejak 31 Mei 2025.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono dikonfirmasi di Palembang, Senin, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan kasus hilang nya besi pembatas trotoar jalan tersebut, kemarin pada 2 Juni 2025.

"Saat ini kami sedang memburu siapa dalang dibalik kasus hilang nya besi pembatas ini," katanya.

Sementara itu, di lokasi kejadian pagi ini, belasan besi tersebut hilang, padahal besi itu tertanam kokoh di dalam coran semen trotoar. Besi itu disusun empat buat per baris, namun kini ada yang hanya satu besi di tiap baris.

Sebelumnya, Camat Seberang Ulu I Mukhtiar Hijrun membenarkan adanya kejadian itu.

Menurutnya ada belasan, sekitar 15 besi yang hilang. Satu baris ada empat (besi), ada yang sisa satu, bahkan ada yang habis semua.

"Besi tersebut merupakan aset UPTD Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBMTR) Provinsi Sumsel. Intinya, harus ada laporan juga dari pemilik aset sebagai pelapor baru bisa diambil tindakan," katanya.

Ia menyebut, kejadian ini juga telah menjadi atensi Pemerintah Kota Palembang. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan rapat bersama pihak Sie Jalan UPTD Pelayanan Jaringan Jalan dan Jembatan (PJ3) Kota Palembang, PUBMTR Sumsel.

"Info dari PJ3 Palembang Dinas PUBMTR (Sumsel) kami akan rapat untuk tindak lanjut. Kemungkinan secepatnya, karena Pak Wali (Ratu Dewa) sudah minta Kasatpol PP untuk turun. Kita tunggu perkembangannya," katanya.

Pewarta :
Editor: Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.