"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault," ujarnya.
Dia mengungkapkan gempa bumi tersebut juga berdampak dan dapat dirasakan di daerah Kolaka Timur dengan skala intensitas IV-V MMI yang getarannya dirasakan oleh hampir semua penduduk.
"Gempa juga dirasakan cukup kuat di wilayah Kabupaten Kolaka, Konawe, Konawe Selatan, dan Kota Kendari," ungkap Rudin.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil permodelan, gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Rudin menyampaikan bahwa gempa bumi tersebut merupakan bagian dari rangkaian aktivitas gempa beruntun yang terjadi sejak 24 Januari 2025 lalu dengan kekuatan magnitudo 4,9.
"Yang terjadi pagi ini merupakan gempa yang ke-125 kalinya," ucap Rudin.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta juga masyarakat diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa bumi.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan terhadap gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat gempa bumi yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," kata Rudi mengimbau.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG sebut gempa bumi magnitudo 5,1 kembali guncang Kolaka Timur
BMKG sebut gempa bumi magnitudo 5,1 kembali guncang Kolaka Timur
Peta titik gempa bumi kekuatan magnitudo 5,1 di Kolaka Timur. ANTARA/HO-BMKG Kendari
