Seorang pekerja tewas tertimpa beton proyek drainase di OKU

id Pekerja proyek, buruh bangunan, evakuasi korban, bangunan saluran air, Polres OKU

Seorang pekerja tewas tertimpa beton proyek drainase di OKU

Anggota Polsek Baturaja Timur mengevakuasi jasad korban pekerja proyek drainase, Jumat. (ANTARA/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Anggota Polsek Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mengevakuasi jasad seorang pekerja yang tewas tertimpa proyek bangunan dinding beton drainase yang diduga dikerjakan asal-asalan.

Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni melalui Kasi Humas, AKP Ibnu Holdon di Baturaja, Jumat mengatakan bahwa korban diketahui bernama Adi Putra (41), seorang buruh harian lepas warga Lorong Oxindo, Kelurahan 1 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1, Kota Palembang.

"Kejadiannya pagi tadi sekitar pukul 10.15 WIB," katanya.

Berdasarkan keterangan saksi di lapangan menyebutkan bahwa peristiwa naas tersebut terjadi saat korban bersama pekerja lainnya melakukan pembangunan drainase atau saluran air di Lorong Serasan, Desa Air Paoh, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU.

Dalam peristiwa naas itu satu pekerja tewas dan satu mengalami patah kaki akibat ambrolnya dinding beton drainase yang dikerjakan tanpa papan proyek tersebut.

"Untuk korban yang mengalami patah kaki atas nama Irwansyah M Akil (41), warga Lorong Beringin Jaya, Kelurahan 13 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 2, Kota Palembang," ungkapnya.

Terkait peristiwa tersebut pihaknya menerjunkan personel ke tempat kejadian perkara untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit setempat.

"Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut," tegasnya.

Sekretaris Dinas PUPR OKU Dorojatun secara terpisah menegaskan bahwa proyek tersebut bukan proyek yang dikerjakan oleh pihaknya.

"Kami sudah ke lapangan dan bangunan tersebut bukan proyek yang dikerjakan oleh Dinas PUPR OKU," tegas dia.

Sementara, berdasarkan keterangan Rolan, warga sekitar mengaku saat drainase ambrol menimbulkan bunyi yang sangat kencang seperti benturan mobil tabrakan.

"Polisi bersama warga berjibaku melakukan evakuasi korban yang terjebak reruntuhan bangunan drainase," ungkapnya.

Menurutnya, proyek pekerjaan pembangunan drainase yang memiliki panjang 80 meter dan sudah dibangun sekitar 5-6 hari tersebut diduga dikerjakan asal-asalan.

"Besinya saja hanya ditancapkan ke tanah padahal tanahnya labil karena air masih mengalir di dalam siring. Selain itu, papan proyek juga tidak terpasang," ujar dia.