Zalsufran menegaskan, penyembuhan ternak dari PMK di Aceh ini berjalan baik karena tim di kabupaten/kota melakukan upaya biosecurity dengan baik serta pengobatannya."Untuk pengobatan dilakukan melalui penyediaan obat-obatan dan juga dilakukan tradisional oleh para peternak," ujarnya.
Dirinya menyampaikan, selama mewabahnya kembali virus PMK ini, pihaknya telah melakukan langkah pencegahan berupa vaksinasi pada ternak yang masih sehat, sehingga kasusnya tidak bertambah.
"Untuk vaksinasi sendiri sudah kita laksanakan, dari total 1.000 dosis yang dialokasikan, semuanya telah direalisasikan dan terus berjalan," demikian Zalsufran.
Sebelumnya, Pemerintah Aceh juga memperketat kawasan perbatasan Aceh-Sumatera Utara sebagai salah satu upaya mencegah lalulintas ternak yang terkena penyakit PMK tersebut.
Di mana, pada pos cek poin di perbatasan, petugas memantau lalu lintas dan melakukan sejumlah rangkaian pemeriksaan kesehatan hewan serta dokumen pendukung lainnya. Sehingga, ternak yang masuk ke Aceh benar-benar sehat dan bebas PMK.
Sebanyak 2.556 ternak dinyatakan sembuh dari PMK
Kadisnak Aceh, Zalsufran saat melihat proses vaksinasi kepada ternak sapi milik warga di Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Rabu (8/1/2025) (ANTARA FOTO/Ampelsa)
