Jakarta (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya stimulasi yang dilakukan oleh orang tua kepada anak untuk mencegah terjadinya speech delay (keterlambatan bicara).
"Diberikan stimulasi secara langsung oleh orang tuanya atau care giver, diajak ngobrol untuk mengasah kemampuan agar tidak mengalami speech delay," kata Ketua Pengurus Pusat IDAI Dr. Piprim Basarah yanuarso, Sp.A(K) dalam webinar ‘Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak’ yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Piprim mengatakan, orang tua dapat menerapkan pola asah, asih, dan asuh agar anak dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal, termasuk memiliki kemampuan dalam berbicara sesuai usia.
Ia menjelaskan, asah kemampuan bicara anak dengan menstimulasi menggunakan kata-kata sederhana setiap hari agar anak terbiasa untuk mendengar dan belajar berbicara.
Kemudian, orang tua juga wajib memberikan kasih sayang kepada anak dengan sepenuh hati serta pola asuh yang optimal melalui pemberian nutrisi atau sandang pangan yang baik.
Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak memberikan akses terhadap gawai supaya anak-anak memiliki ikatan atau hubungan emosional yang baik dengan orang tuanya.
"Jangan sampai anak dilimpahkan pada gawai. Memang anak jadi anteng dan orang tua tidak diganggu, tetapi ini sangat berpengaruh pada perkembangannya serta aspek negatif lainnya pada anak-anak," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Pengurus Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial IDAI Dr. dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K) menyampaikan bahwa pola asah, asih, dan asuh berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan bicara pada anak.
Ia mengatakan, fase 1000 hari pertama kehidupan anak merupakan waktu yang penting untuk mengembangkan organ sel-sel otak, di mana fase ini memiliki 25 persen pertumbuhan otak.
Selanjutnya, pada usia 0 hingga 2 tahun merupakan fase penting pertumbuhan otak yang mencapai 80 persen sehingga perlu dioptimalkan melalui pola asah, asih, dan asuh secara tepat.
"Yang terjadi pada fase ini adalah perkembangan sel-sel sensor yang optimal. Fase ini memicu bagaimana anak akan menyikapi lingkungannya dengan melihat apa yang akan digunakan untuk berkomunikasi," katanya.
Lebih lanjut Fitri mengungkapkan, stimulasi bicara dapat dilakukan sejak dini melalui tahapan pengenalan, pemahaman, dan pengucapan.
Tahapan pengenalan ini dilakukan dengan menggunakan reseptor sensori pendengaran, penglihatan, dan perabaan.
Lakukan stimulasi dengan interaksi untuk membuat anak belajar bahasa tanpa menggunakan alat media elektronik saat memberikan pembelajaran.
Hal ini dilakukan guna menghindari anak yang cenderung lebih tertarik pada alat tersebut dibandingkan pembelajarannya.
"Maka amati terus perkembangan anak, bila kemampuannya tidak sesuai dengan umurnya segera konsultasikan dengan ahli," kata dokter lulusan Universitas Diponegoro tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IDAI tekankan pentingnya stimulasi cegah anak terlambat bicara
Berita Terkait
Stimulasi dari orang tua penting guna atasi "speech delay"
Rabu, 7 Februari 2024 16:06 Wib
Pemakaian gawai berisiko sebabkan "speech delay" pada anak
Rabu, 7 Februari 2024 15:11 Wib
YLK Sumsel minta maskapai penerbangan tak lagi 'delay'
Senin, 18 Juli 2022 15:51 Wib
Dokter Spesialis : Waspadai keterlambatan bicara pada anak
Sabtu, 12 Juni 2021 15:13 Wib
Kualitas udara Palembang masih tidak sehat akibat kabut asap
Senin, 21 Oktober 2019 10:02 Wib
BMKG sebut kabut asap di Palembang Senin pagi paling ekstrim
Senin, 14 Oktober 2019 9:59 Wib
Aktivitas kapal di Sungai Musi dihentikan sementara akibat kabut asap
Senin, 14 Oktober 2019 9:29 Wib
476 penerbangan di Palembang tertunda selama musim asap
Kamis, 10 Oktober 2019 14:55 Wib