Gegara gempa, acara ijab kabul pernikahan pengantin di Cibeureum dipercepat
Bandung, Jabar (ANTARA) - Acara pernikahan salah seorang warga di Kampung Plered Cikembang Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung terpaksa dipersingkat menyusul gempa bumi di daerah itu, Rabu (18/9/2024).
Mulki (23), salah seorang warga Ciparay Kabupaten Bandung yang sedang mengantar penganten pernikahan sepupunya mengaku sempat kaget karena gempa terjadi pas tengah-tengah prosesi pernikahan.
"Saat kejadian baru selesai pembacaan Ayat Suci Al Quran, tiba-tiba gempa cukup besar terjadi, sehingga acara sementara dihentikan, setelah reda langsung di percepat ke ijab kabul pernikahan," kata Mulki.
Ia menyebutkan guncangan gempa begitu besar sehingga ikut mengguncang tenda, dan mengakibatkan beberapa bangunan mengalami kerusakan.
Ia beserta rombongan pengantin laki-laki berangkat pagi-pagi dari Ciparay ke Cikembang Kecamatan Kertasari. Seperti biasa dilakukan prosesi pernikahan, namun baru sampai pembacaan Al Quran gempa itu terjadi sehingga dilanjutkan langsung ke ijab kabul pernikahan.
Padahal dalam acara semula seperti biasa diagendakan kegiatan seserahan atau penyerahan pengantin laki-laki (seserahan) kepada keluarga penganten perempuan. Biasanya dua acara itu dilakukan sebelum ijab kabul.
Namun karena kejadian gempa itu, maka acara seserahan ditiadakan dan dipintas langsung ke ijab kabul.
"Iya, tapi yang penting acara pokoknya sudah selesai," katanya.
Gempa bumi yang terjadi di Cibeureum Kabupaten Bandung yang terjadi pada pukul 09.41 WIB berkekuatan 5.0 magnitude mengakibatkan kerusakan rumah warga dan bangunan umum yang cukup signifikan. BMKG merilis gempa bumi akibat ada pergerakan lempeng Gasela.
Rumah-rumah warga di Cibeureum dan Pacet mengalami kerusakan bervariasi mulai berat, sedang hingga ringan. Tembok rumah terkelupas, hingga rubuh akibat tak kuat menahan guncangan.
Selain itu, puluhan warga mengalami luka-luka dan mendapat perawatan atau pertolongan di Puskesmas Kertasari 23 orang dan Pokso RSBK 14 orang.
Sementara itu BPBD Kabupaten Bandung dan Badan Geologi Kementerian ESDM menghimbau masyarakat di daerah itu tetap tenang dan tidak termakan isu-isu yang tidak jelas sumbernya terkait kejadian itu.
Mulki (23), salah seorang warga Ciparay Kabupaten Bandung yang sedang mengantar penganten pernikahan sepupunya mengaku sempat kaget karena gempa terjadi pas tengah-tengah prosesi pernikahan.
"Saat kejadian baru selesai pembacaan Ayat Suci Al Quran, tiba-tiba gempa cukup besar terjadi, sehingga acara sementara dihentikan, setelah reda langsung di percepat ke ijab kabul pernikahan," kata Mulki.
Ia menyebutkan guncangan gempa begitu besar sehingga ikut mengguncang tenda, dan mengakibatkan beberapa bangunan mengalami kerusakan.
Ia beserta rombongan pengantin laki-laki berangkat pagi-pagi dari Ciparay ke Cikembang Kecamatan Kertasari. Seperti biasa dilakukan prosesi pernikahan, namun baru sampai pembacaan Al Quran gempa itu terjadi sehingga dilanjutkan langsung ke ijab kabul pernikahan.
Padahal dalam acara semula seperti biasa diagendakan kegiatan seserahan atau penyerahan pengantin laki-laki (seserahan) kepada keluarga penganten perempuan. Biasanya dua acara itu dilakukan sebelum ijab kabul.
Namun karena kejadian gempa itu, maka acara seserahan ditiadakan dan dipintas langsung ke ijab kabul.
"Iya, tapi yang penting acara pokoknya sudah selesai," katanya.
Gempa bumi yang terjadi di Cibeureum Kabupaten Bandung yang terjadi pada pukul 09.41 WIB berkekuatan 5.0 magnitude mengakibatkan kerusakan rumah warga dan bangunan umum yang cukup signifikan. BMKG merilis gempa bumi akibat ada pergerakan lempeng Gasela.
Rumah-rumah warga di Cibeureum dan Pacet mengalami kerusakan bervariasi mulai berat, sedang hingga ringan. Tembok rumah terkelupas, hingga rubuh akibat tak kuat menahan guncangan.
Selain itu, puluhan warga mengalami luka-luka dan mendapat perawatan atau pertolongan di Puskesmas Kertasari 23 orang dan Pokso RSBK 14 orang.
Sementara itu BPBD Kabupaten Bandung dan Badan Geologi Kementerian ESDM menghimbau masyarakat di daerah itu tetap tenang dan tidak termakan isu-isu yang tidak jelas sumbernya terkait kejadian itu.