"Hal-hal inilah yang menyebabkan perempuan menjadi enggan untuk berbicara terbuka, malu, tidak percaya diri jika berkiprah pada bidang politik," kata Titi Eko Rahayu.
Titi Eko Rahayu mengatakan ada berbagai tantangan yang masih harus dihadapi perempuan dalam kontestasi pilkada, di antaranya kekerasan perempuan dalam pemilu, baik kekerasan fisik maupun psikis, kemudian belum adanya standar atau proses rekrutmen khusus bagi kandidat perempuan, serta belum ada partai yang mengatur program tindakan afirmatif untuk mempromosikan kandidat perempuan.
Oleh karena itu, menjadi penting untuk para perempuan calon kepala daerah (cakada) memiliki pemahaman gender dan memerhatikan isu gender dalam kampanye Pilkada, di samping memahami isu aktual daerah dan tugas fungsi calon kepala daerah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KemenPPPA sebut partisipasi perempuan yang maju Pilkada masih minim
Berita Terkait
Oknum kepala sekolah di Lampung Selatan intimidasisejumlah pelajar
Kamis, 19 September 2024 16:58 Wib
Pj Bupati Muba ingatkan Kepala OPD harus tahu dan responsif terhadap semua kegiatan
Selasa, 10 September 2024 8:23 Wib
Rekapitulasi pendaftaran pasangan calon kepala daerah Pemilihan Serentak 2024
Rabu, 4 September 2024 9:00 Wib
Hasil tes narkoba, vonis sadis bagi bakal calon kepala daerah yang nakal
Minggu, 1 September 2024 12:32 Wib
Jadwal calon kepala daerah yang mendaftar ke KPU di Sumsel, Kamis (29/8)
Kamis, 29 Agustus 2024 7:38 Wib