Menurut Ray yang merupakan orang terkaya ke-124 di dunia itu, Indonesia bisa menciptakan zona ekonomi khusus yang dapat menjadi laboratorium untuk eksperimen reformasi dan pengembangan ekonomi. Reformasi ini termasuk perubahan dalam sistem hukum dan kebijakan ekonomi untuk menarik investasi dan meningkatkan produktivitas.
“Tentu saja, untuk mereformasi sebuah negara secara keseluruhan, seperti yang dilakukan oleh Deng Xiaoping di China dan Nahrendra Modi di India, lebih menantang. Dan, tentu saja, setiap negara yang sukses bermuara pada dua hal itu yaitu reformasi dan meritokrasi. Anda membawa pengetahuan dan talenta asing serta modal asing, dan Anda berinvestasi untuk melakukan reformasi tersebut,” jelas Ray.
Menurut Ray, Presiden yang baru juga harus bisa menciptakan lingkungan yang memungkinkan adanya produktivitas.
“Jadi, Anda harus memiliki produktivitas berbasis luas. Jika Anda tidak memiliki produktivitas berbasis luas, Anda memiliki terlalu banyak kesenjangan kekayaan dan kesenjangan kesempatan, dan itu menyebabkan masalah tersendiri,” ujar Ray.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia berpotensi besar jadi kekuatan baru di dunia
Berita Terkait
KAI sediakan 23.000 tiket KA libur natal dan tahun baru
Rabu, 11 Desember 2024 18:48 Wib
ICDX: Lembaga kliring berperan penting dipasar fisik emas digital
Rabu, 11 Desember 2024 17:28 Wib
Bahlil ungkap kajian skema baru salurkan subsidi BBM telah rampung
Rabu, 11 Desember 2024 16:57 Wib
Menkomdigi belum terima permohonan resmi merger XL-Smartfren
Rabu, 11 Desember 2024 16:55 Wib
Bahlil: Indonesia akan buat fasilitas penyimpanan minyak dekat Singapura
Rabu, 11 Desember 2024 15:18 Wib
Kilang Pertamina Plaju produksi 12,9 juta barel gasoline
Rabu, 11 Desember 2024 11:48 Wib