Selain itu, tumor ini bukan hanya menyerang tulang, tapi juga menyerang daging, sehingga otot-ototnya juga habis dimakan tumor.
Menurut Andriandi, jika tumor tulang tidak ditangani, pasien meninggal bukan karena tumor, tapi karena pendarahan tidak terkontrol, sehingga kehabisan darah.
"Jika sudah lari ke paru-paru, mungkin sudah sulit untuk menyelamatkan hidupnya,” kata dia.
Alumnus Universitas Sumatera Utara ini mengatakan pemeriksaan tumor tulang dimulai dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, rontgen, hingga biopsi.
“Salah satu pemeriksaannya, bone scintigraphy, hanya ada di RS Adam Malik di Sumut ini. Kami bisa lihat tumor tulangnya sudah menyebar kemana,” ujar Andriandi.
Menurutnya, jika kondisi bagian tubuh yang diserang tumor tulang masih bagus, maka tungkai pada anggota gerak tersebut masih bisa diselamatkan.
“Zaman sekarang, tumor tulang tidak mesti harus diamputasi. Sekarang, satu tulang paha pun bisa diganti. Dengan kondisi seperti itu, pasien bisa langsung beraktivitas, bisa langsung jalan maupun berdiri,” katanya.
Contohnya, kasus tumor tulang yang ditanganinya dengan operasi megaprosthesis yang dilakukan RS Adam Malik pertama di Sumut.
"Jadi tumor bisa dibersihkan, dan setengah tulang kering kita ganti. Implannya memang mahal tapi ini ditanggung BPJS Kesehatan," kata Andriandi.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter spesialis: Cegah tumor tulang sejak dini dengan hidup sehat