Pendaki harus kedepankan etika saat mendaki gunung api aktif

id gunung api, erupsi, pendaki gunung

Pendaki harus kedepankan etika saat mendaki gunung api aktif

Arsip foto - Tim SAR melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023) dini hari. (ANTARA/Iggoy el Fitra)

Pihaknya menyayangkan peristiwa tersebut belum menjadi kesadaran banyak orang, setelah tepat pada 17 Agustus 2024 hal serupa kembali dialami oleh lebih dari 10 orang pendaki Gunung Dukono, Halmahera Utara, Maluku Utara.

Padahal, kata dia, sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan pemerintah daerah sudah mengumumkan dan menyosialisasikan Gunung Dukono berstatus waspada atau level II dan menetapkan pelarangan untuk aktivitas pendakian.

Informasi yang dihimpun tim Basarnas di Ternate, Maluku Utara, para pendaki tersebut
disambut oleh gumpalan abu vulkanik dari dalam kawah Gunung Dukono, yang tiba-tiba terjadi sesat mereka mencapai bibir kawah gunung api 1.335 (MDPL) itu. Beruntung mereka berhasil mengevakuasi diri turun dari bibir kawah menghindari hembusan abu dan selamat.

"Informasi yang kami terima mereka selamat dibantu oleh warga dan para anggota organisasi pencinta alam setempat," ujarnya.

Dengan demikian, Kusworo berharap rentetan peristiwa membahayakan tersebut menjadi contoh yang nyata dan dipedomani oleh masyarakat, khususnya para penghobi mendaki gunung, sehingga hal serupa tidak kembali terulang.

Dia pun secara tegas mengingatkan bahwa meski personel Basarnas yang tersebar diseluruh Indonesia siap untuk memberikan pertolongan kapanpun dan dimanapun tapi keselamatan yang utama menjadi tanggungjawab pribadi individu.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Basarnas: Pendaki harus kedepankan etika saat mendaki gunung api aktif