Ketika ditanya apakah Moskow akan meminta bantuan organisasi internasional jika penahanan Durov diperpanjang, Zakharova mengatakan bahwa pihak pengacara Durov harus mendiskusikan langkah-langkah yang diperlukan.
Durov, yang memiliki kewarganegaraan ganda Rusia-Prancis, ditahan di bandara utara Paris pada Sabtu (24/8).
Pria kelahiran Rusia berusia 39 tahun ini ditangkap otoritas Prancis atas tuduhan terkait dengan penggunaan kriminal aplikasi media sosial yang dibuatnya.
Tuntutan terhadap Durov termasuk terorisme, perdagangan narkoba dan pencucian uang, yang dapat membuatnya dipenjara hingga selama 20 tahun.
Sumber: Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: CEO Telegram ditangkap Prancis, Rusia monitor reaksi internasional