Kini, rata-rata terkumpul 50 hingga 60 kilogram (kg) botol plastik anorganik per harinya. Untuk membuat satu perahu itu membutuhkan 800 sampai 1.000 botol plastik bekas.
Terkait lama pembuatan, biasanya dikerjakan pada waktu senggang, usai mengerjakan tugas pokok. Selama kurang lebih dua pekan, perahu dari botol plastik itu selesai dikerjakan.
Selama mengumpulkan botol plastik, UPSBA Pos Duren Sawit mendapat banyak pasokan sampah saat hujan lantaran terkumpul melalui arus sungai.
Selama melakukan pekerjaan menjaring sampah di kali, mereka kerap menemui kesulitan mengambil sampah di tempat tak terjangkau, namun semua bisa teratasi dengan memakai alat yang sudah tersedia.
Uniknya, perahu yang melintas di Kali BKT sepanjang delapan kilometer itu benar-benar keseluruhan dibuat dari botol plastik yang dirakit kemudian disulam memakai benang.
Kekuatan dari perahu botol plastik itu tidak perlau diragukan, karena sudah digunakan sekitar dua bulan tidak pernah bocor.
Meskipun demikian, saat digunakan, harus melihat situasi yang kondisi sungai, mulai dari menyesuaikan ketinggian air dan kecepatan arus.
Sementara, pegiat Kampanye Polusi dan Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Abdul Ghofar mengatakan sesuai Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan, perlu didorong untuk mengurangi sampah, terutama plastik dan anorganik, dengan basis gerakan guna ulang atau "reuse".
Perputaran penggunaan ulang sampah sangat penting, seperti tempat makan maupun botol minum bisa dipakai ulang bersamaan dengan digencarkan larangan penggunaan plastik.
Selain itu, perlu adanya program pengadaan rumah kompos di setiap lingkungan RT maupun RW, yang diharapkan bisa berkontribusi mengurangi sampah yang dikirimkan ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Pilah di rumah
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyosialisasikan program memilah sampah sejak dari rumah dalam sebagai upaya meningkatkan kepedulian warga terhadap lingkungan pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap tanggal 21 Februari.
Ajakan ini sesuai dengan tema HPSN tahun ini tentang Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif untuk memajukan upaya daur ulang jenis sampah plastik.
Melalui ajakan ini warga semakin sadar dan peduli sampah, sehingga bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan, yang dimulai dengan mengurangi dan memilah sampah sejak dari rumah.
Sampah-sampah anorganik, terutama plastik, harus dikurangi dan sebagai gantinya, masyarakat bisa menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian alam.
Berbicara tentang pemilahan sampah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan sejumlah upaya, salah satunya melalui program Jakarta Recycle Center (JRC) pada tahun 2020.
JRC adalah sistem pengelolaan sampah dengan mengedepankan pemilahan sampah dari sumbernya. Fokus program ini adalah dengan memilah sampah di rumah tangga dan pengangkutan sampah secara terjadwal.
Selain itu, pemerintah juga mengoperasikan tempat pengolahan sampah (TPS) berkonsep kurangi, pakai kembali, dan daur ulang atau reduce, reuse, recycle (TPS 3R) di sejumlah lokasi, guna membantu memisahkan sampah organik dan anorganik.
Sampah organik nantinya bisa dijadikan kompos, sementara sampah anorganik bisa dibawa ke bank sampah, sehingga mengurangi beban sampah yang masuk ke tempat pembuangan sampah akhir.
Salah satu infrastruktur yang belum lama ini diresmikan adalah TPS 3R di Jalan Siaga Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (16/2).
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyatakan komitmennya untuk terus mengajak masyarakat mengelola dan memilah sampah dari rumah.
Dengan hadirnya negara secara maksimal, didukung oleh kepdulian masyarakat, maka ke depan, masalah sampah ini akan tertangani secara menyeluruh.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Memberdayakan botol plastik jadi perahu pengangkut sampah
Berita Terkait
SAR temukan korban perahu tenggelam di perairan Muara Enim
Rabu, 4 Desember 2024 15:09 Wib
SAR Palembang cari korban perahu tenggelam di perairan Muara Enim
Senin, 2 Desember 2024 19:47 Wib
BPBD OKU tingkatkan patroli di daerah rawan bencana hidrometeorologi
Senin, 2 Desember 2024 19:46 Wib
Perahu bocor di laut empat nelayan terapung di Laut Panipahan Rohil, satu tewas
Senin, 4 November 2024 12:59 Wib
Seorang warga OKU hilang terbawa arus Sungai Ogan
Minggu, 27 Oktober 2024 19:30 Wib
Tim SAR evakuasi jasad korban tenggelam di Sungai Selabung
Minggu, 27 Oktober 2024 18:26 Wib
Dishub Palembang edukasi keselamatan pengemudi perahu getek
Kamis, 17 Oktober 2024 16:22 Wib
Tim dayung Sumsel masih harus berjuang hadirkan medali
Sabtu, 7 September 2024 11:36 Wib