Dalam diskusi yang dihadiri Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikburitek Sri Suning Kusumawardani, Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Handayani, Wakil Ketua Forum Rektor Indonesia Didin Muhafidin, dan Rektor Universitas YARSI Fasli Jalal sebagai penanggap.
Nizam mengatakan untuk model pendanaan kuliah berkeadilan diterapkan bagi mahasiswa, sesuai kemampuan ekonomi keluarga. Bahkan untuk mahasiswa dari keluarga miskin atau tidak mampu ada Kartu Indonesia Pintar (KIP ) Kuliah yang anggarannya lebih dari Rp13 triliun.
Meski demikian, ada tantangan bagi kelompok masyarakat menengah yang mengalami kesulitan dalam membiayai kuliah, namun kesulitan dalam mencari beasiswa.
"Untuk itu, kita perlu mencari skema pendanaan yang baik, yang tidak membuat mahasiswa terjerat utang seumur hidup," kata Nizam.
Gotong royong
Perlu upaya gotong royong dalam membantu mahasiswa dalam menyelesaikan studinya. Gotong royong tersebut perlu melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, swasta dan juga masyarakat. Selain itu, untuk bisa meringankan biaya pendidikan di perguruan tinggi, perlu pembagian proporsi penugasan pada PTN dan PTS, sesuai tingkat akreditasi.
Demikian juga dengan bantuan biaya operasional pendidikan (BOP), sesuai dengan jumlah mahasiswa dari penugasan. Bantuan tunjangan profesi dosen sesuai dengan penugasan dan standar rasio dosen/mahasiswa. Perlu adanya sinergi pendanaan dengan CSR dunia usaha dan dunia industri (DUDI), sinergi pendanaan dari pemda maupun pemerintah desa, dan beasiswa LPDP untuk S1 terus diperbesar.
Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Handayani menyatakan bahwa BRI dapat memberikan dukungan terkait dua aspek utama, yaitu biaya pendidikan dan literasi keuangan.
Untuk biaya pendidikan, BRI siap mendukung dalam bentuk beasiswa, pinjaman Briguna Pendidikan dengan bunga ringan, dan juga pembiayaan melalui fasilitas cicilan kartu kredit dengan bunga mulai 0 persen. Perbankan dapat memfasilitasi kebutuhan pembiayaan pendidikan dari tingkat awal pendidikan hingga perguruan tinggi.
Terkait pinjaman daring atau online, sebenarnya tidak salah, namun jika berbunga tinggi tentunya memberatkan bagi peminjam. Berdasarkan data, kalangan pelajar juga ada yang terjerat pinjaman daring. Bahkan untuk kalangan guru termasuk tinggi, hingga 42 persen.
Untuk pembiayaan pendidikan, BRI siap mendukung dalam bentuk beasiswa, pinjaman Briguna pendidikan dengan bunga ringan, dan juga pembiayaan melalui fasilitas cicilan kartu kredit dengan bunga mulai nol persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mencari solusi pembiayaan pendidikan tinggi
Berita Terkait
DPR nilai kenaikan PPN akan hambat akses pendidikan berkualitas
Rabu, 18 Desember 2024 14:17 Wib
Pertamina wujudkan pendidikan inklusif bagi disabilitas di Sumsel
Minggu, 8 Desember 2024 19:16 Wib
Disdik OKU Selatan wujudkan masa transisi PAUD ke SD menyenangkan
Senin, 2 Desember 2024 16:36 Wib
PGRI setuju penghapusan zonasi sekolah untuk pemerataan pendidikan
Senin, 25 November 2024 14:55 Wib
Mendikdas menjanjikan peningkatan kualifikasi pendidikan guru
Senin, 25 November 2024 12:02 Wib
Pemerintah perlu tambah akses pendidikan tinggi bagi masyarakat miskin
Minggu, 24 November 2024 20:16 Wib
Kejari OKU lakukan pengawasan pembangunan sekolah
Selasa, 19 November 2024 18:32 Wib
Kemenag Sumsel bekali santri dengan pendidikan berbasis akhlak
Minggu, 17 November 2024 16:45 Wib