Langkah lainnya, kata Pratama, memanfaatkan teknologi pengenalan dan mitigasi serangan DDoS yang canggih untuk mengurangi dampak serangan, mempersiapkan rencana penanganan darurat yang jelas dan terstruktur untuk merespons serangan DDoS dengan cepat dan efektif.
Dosen pascasarjana pada Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) ini mengemukakan bahwa web utama KPU memang tidak untuk menampilkan hasil rekapitulasi karena hasil rekapitulasi melalui situs infopemilu.kpu.go.id.
Akan tetapi, jika terjadi serangan terhadap situs utama KPU, menyebabkan situs utama tersebut tidak dapat diakses. Hal ini, kata dia, akan menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat luas tentang kemampuan serta kredibilitas dari Tim Gugus Tugas Keamanan Siber KPU dalam mengamankan sistem KPU.
"Bahkan, akan menimbulkan pertanyaan lanjutan apakah sistem KPU lainnya masih akan aman, ataukah akan menjadi sasaran serang selanjutnya," kata Pratama yang juga dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK.
Mengingat waktu pencoblosan sudah selesai, menurut Pratama, ada baiknya tim teknologi informasi dan Gugus Tugas Keamanan Siber KPU memantau lalu lintas jaringan secara terus-menerus untuk mendeteksi anomali atau pola lalu lintas yang tidak biasa yang kemungkinan merupakan indikasi serangan DDoS.
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC ini menyarankan kepada KPU untuk menggunakan alat analisis lalu lintas yang canggih untuk mengidentifikasi sumber dan pola serangan serta mengambil tindakan yang sesuai.
Selain itu, lanjut Pratama, KPU berkoordinasi dengan penyedia layanan internet atau internet service provider (ISP) untuk mengidentifikasi dan memblokir lalu lintas yang berasal dari sumber yang mencurigakan.
"KPU perlu mendiskusikan solusi mitigasi bersama dengan ISP untuk melindungi sistem pemilu dari serangan DDoS," kata Pratama yang pernah sebagai Ketua Tim Lembaga Sandi Negara (sekarang BSSN) Pengamanan Teknologi Informasi (TI) KPU pada Pemilu 2014 itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar beri tip kepada KPU atasi serangan DDoS
Berita Terkait
Wanita laporkan selebgram Chandrika Chika ke polisi
Kamis, 19 Desember 2024 15:34 Wib
Kiat aman jaga kehamilan bagi ibu berusia 35 tahun ke atas
Kamis, 19 Desember 2024 15:30 Wib
Kiat memilih klinik kecantikan tepat menurut dokter kulit
Rabu, 18 Desember 2024 17:31 Wib
Harvey Moeis: Artis Sandra Dewi paling dimanfaatkan untuk citra kasus timah
Rabu, 18 Desember 2024 17:28 Wib
Tasya Farasya ungkap tren riasan di tahun 2025
Rabu, 18 Desember 2024 17:09 Wib
60 napi Pohuwato wisuda program baca Iqra-Al Quran
Rabu, 18 Desember 2024 6:00 Wib