Pojok Pengawasan Bawaslu dimasifkan

id pemilu 2024,pilpres, bawaslu

Pojok Pengawasan Bawaslu dimasifkan

Kordiv Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu RI Lolly Suhenty memberi keterangan kepada wartawan di Jakarta, Minggu (21/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Adapun untuk laporan pelanggaran Pemilu 2024 masyarakat yang menemukan adanya dugaan pelanggaran dapat membuat laporan yang ditujukan ke penanganan pelanggaran di Bawaslu.
 
"Begitu orang sudah menyatakan menemukan dugaan pelanggaran maka dia akan langsung bergerak untuk membuat laporan, kalau laporan dia akan berhubungan dengan penanganan pelanggaran," ujarnya.
 
Dalam menindaklanjuti laporan yang masuk, kata Lolly, tidak semua laporan diterima langsung diregistrasi oleh Bawaslu, karena harus memastikan keterpenuhan unsur formil dan materilnya.
 
"Kami membutuhkan kajian untuk menetapkan sebuah perkara lanjut atau tidak," ujarnya.
 
Namun, lanjut dia, yang terpenting begitu masyarakat melapor, memberikan informasi awal, Bawaslu punya kewajiban menindaklanjuti, boleh melalui penelusuran terlebih dahulu,.
 
"Kalau dia lapor, kami liat formil materiil terpenuhi maka dia langsung diregister," kata Lolly.
 
Selama Pemilu 2024 ini, kata Lolly, pelanggaran terbanyak terjadi di masa kampanye, berupa pelanggaran kode etik, administrasi dan hukum lainnya.
 
"Banyak laporan masuk menunjukkan bahwa edukasi masyarakat kita mengalami kemajuan, keberanian orang untuk melapor mengalami kemajuan juga, nah sehingga dalam konteks ini tentu Bawaslu harus memandangnya dari kacamata positif, ketika laporan itu banyak yang masuk," kata Lolly.
 
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bawaslu masifkan Pojok Pengawasan di seluruh Indonesia