Badan Geologi mengeluarkan kesimpulan sementara bahwa dampak kerusakan tidak bersifat masif pada sarana dan prasarana publik di Kabupaten Sumedang dan informasi beberapa kerusakan ringan rumah di pemukiman Babakan Hurip.
Berdasarkan data Badan Geologi, daerah Sumedang secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah keras (kelas C).
Wilayah itu secara umum tersusun oleh endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api (breksi gunung api, lava, tuff) dan endapan danau. Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan.
Endapan kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak, dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi itu diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif, yakni Sesar Cileunyi - Tanjungsari.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menjelaskan Sesar Cileunyi - Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengirim.
Sesar itu tersebar mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles dan memiliki nilai laju geser berkisar antara 0,19 sampai 0,48 milimeter per tahun tahun.
Baca juga: Pemerintah beri bantuan bagi korban gempa Sumedang yang rumahnya rusak parah
Baca juga: BMKG: Gempa dangkal M4,5 kembali guncang Sumedang
Berita Terkait
Badan Geologi paparkan analisis pergerakan tanah di Bandung Barat
Jumat, 1 Maret 2024 14:38 Wib
Badan Geologi ungkap pemicu rawan gempa bumi di Cianjur
Selasa, 31 Oktober 2023 13:13 Wib
Fenomena palu air jadi penyebab suara tumbukan misterius di Sumenep
Selasa, 22 Agustus 2023 20:22 Wib
Badan Geologi rilis laporan tahap pertama analisis gempa bumi Cianjur
Rabu, 30 November 2022 13:02 Wib
Badan Geologi ungkap analisis gempa di empat wilayah Bengkulu
Sabtu, 19 November 2022 12:43 Wib
Peneliti PVMBG mengungkap sejarah tsunami di Pulau Ternate
Rabu, 16 November 2022 14:26 Wib
PVMBG catat ada empat gunung api berstatus siaga pada September 2022 salah satunya Gunung Anak Krakatau
Kamis, 6 Oktober 2022 16:13 Wib
Mitigasi bencana geologi semester I-2022
Selasa, 9 Agustus 2022 8:25 Wib