Palembang (ANTARA) -
Dinas Perhubungan Kota Palembang mengungkapkan pembayaran Feeder LRT Musi Emas belum dibayar karena harus melalui proses review oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Sebenarnya tidak ada masalah untuk pembayaran, uang nya ada, Namun saat ini masih menunggu proses audit BPKP," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang Afrizal di Palembang, Senin.
Menurutnya di dalam perjanjian kontrak tidak ada kendala dan setelah hasil audit dari BPKP selesai, setelah itu baru dibayarkan. Mungkin dalam waktu tidak akan lama.
Sedangkan untuk pembayaran yang belum dilakukan pembayaran hanya bulan Oktober, Sedangkan bulan November pembayaran akan di lakukan pada bulan berikutnya di setiap tanggal 15.
"Kalau untuk tunggakan hanya satu bulan, bulan Oktober pembayaran dilakukan pada bulan November dan tagihan bulan November akan dibayarkan pada bulan Desember dengan tenggang waktunya sampai tanggal 15," ujarnya.
Sementara itu puluhan pengemudi Fedder LRT dari melakukan aksi unjuk rasa.
Kepala Operasional PT Transportasi Global Mandiri (TGM) Fajar mengatakan gaji yang belum dibayar oleh Pemkot Palembang yakni dua bulan.
Selama ini operasional termasuk gaji yang belum dibayar itu ditutupi terlebih dahulu oleh pihak pengelola sebesar Rp 1,8 miliar.
Setiap hari pendataan penumpang PT Transportasi Global menyediakan layanan dan SOP-nya seperti itu.
Ia mengatakan baru tahu bila ada perubahan pola pembayaran karena adanya kebijakan baru audit pembayaran.
Setahunya saat kontrak dulu hanya dijelaskan pembayar bulan sebelumnya dilakukan paling lambat tanggal 15 bulan depannya dan tidak ada pemberitahuan hal tersebut.
Ia menambahkan hasil pertemuan dengan pejabat pemkot didapati janji bahwa besok gaji akan dibayar.
"Janjinya besok dibayar tapi kalau besok tidak dibayar kita tetap akan mogok kerja," ujarnya.