"Sel-sel kanker ini juga memproduksi antibodi abnormal yang tidak bisa berfungsi untuk melindungi tubuh. Penumpukan antibodi abnormal bisa merusak organ tertentu, seperti ginjal, tulang dan sistem saraf," ujar Ralph.
Menurut dia risiko Multiple Myeloma meningkat seiring bertambahnya usia dan umumnya tidak dapat disembuhkan.
"Sekitar setengah dari pasien yang baru terdiagnosa tidak dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun dan sekitar satu dari sepuluh pasien dengan Multiple Myeloma akan meninggal dalam waktu kurun waktu satu tahun setelah didiagnosa," katanya.
Secara global terjadi peningkatan kasus Multiple Myeloma sebanyak 126 persen dari tahun 1990 hingga 2016.
Australasia, Amerika Utara, dan Eropa Barat merupakan tiga wilayah dunia dengan tingkat kejadian Multiple Myeloma tertinggi.
Multiple Myeloma terjadi terhadap enam sampai dengan tujuh orang per 100.000 penduduk setiap tahunnya di dunia.
"Kanker darah itu menyumbang 10 persen dari total keganasan hematologi dan menempati peringkat kedua setelah kanker limfoma untuk penyakit keganasan darah yang paling sering terjadi," kata Ralph.