Profesor Jenny: Gangguan pendengaran pada lansia bisa dicegah

id gangguan pendengaran,tht lansia,profesor jenny,pendengaran lansia,cara mencegah tuli,kesehatan telinga,berita sumsel, berita palembang

Profesor Jenny: Gangguan pendengaran pada lansia bisa dicegah

Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) memeriksa telinga pasien di RSUD Kalisari, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (2/3/2023). (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/tom.)

“Jadi serumen (penumpukan kotoran telinga) pada lansia itu terjadi lebih cepat, mungkin waktu muda cukup setahun sekali, enam bulan sekali, setelah mencapai lansia itu perlu waktu lebih singkat,” ujarnya.

Tanda-tanda lansia mulai mengalami penurunan fungsi pendengaran, kata dia, bisa diamati dari aktivitas sehari-hari. Satu di antaranya adalah ketika lansia menonton televisi atau mendengarkan musik.

Ia mengatakan, ketika orang tua menggunakan volume suara yang pada umumnya atau secara ukuran normal terasa terlalu keras di telinga, namun dia tidak merasa terganggu maka perlu untuk segera diperiksa ke dokter.

“Jadi itu anak-anak harus aware (menyadari), barangkali memang sudah terjadi penurunan, karena proses terjadinya gangguan pendengaran lansia itu betul-betul perlahan-lahan, tanpa disadari,” kata dia.

Selain itu, tanda-tanda penurunan kemampuan mendengar, menurutnya, juga bisa di lihat ketika orang tua berada di keramaian, banyak suara orang di sekitar, dan orang tersebut mulai merasakan pusing serta tidak bisa mendengar dengan baik, maka harus diwaspadai.

“Kadang orang tua suka ngeyel, maksudnya masih bisa kok ngomong sama anak saya, tidak apa-apa kok, karena itu tempatnya sepi. Tapi begitu dia di pengajian, jalan-jalan ke mal, nah, itu berisik latar belakangnya, dan dia (lansia) merasa sangat terganggu. Itu bener-bener, keluarga harus aware dan segera memeriksakan ke dokter,” ujar Jenny.