Mengintip keindahan karya seni di Serayu Pot & Terracotta-Ubud

id Serayu Pot Terracota,pot dan tembikar,wisatawan,destinasi wisata,destinasi wisata di Ubud,Ubud,Bali Oleh Ni Komang Desiantari / Widodo S Jusuf

Mengintip keindahan karya seni di Serayu Pot & Terracotta-Ubud

Seorang pengunjung berfoto di salah spot foto yang ada di Serayu Pot Terracota di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (13/6/2023). ANTARA/Ni Komang Desiantari/wsj.


“Karena Bapak saya memang basic-nya seniman, jadi Bapak sengaja mewarnai dan melukis pot tersebut kemudian memajangnya menjadi karya instalasi seni sehingga banyak orang yang datang untuk foto dan mengabadikan momen di susunan pot tersebut, pada akhirnya ramai di media sosial dan ramai orang berkunjung ke sini,” tutur Made Indah.

Warung seni ini mulai dibanjiri pengunjung pada tahun 2011. Berselang waktu berjalan, sejak pandemi tahun 2020, Made Indah memutuskan untuk meneruskan bisnis Serayu ini dengan mulai belajar membuat pot dari tanah liat langsung. Sebelumnya I Wayan Cameng membeli pot tanah liat yang sudah jadi dari perajin terdekat.

“Bermula dari sana akhirnya saya belajar langsung cara membuat pot dari tanah liat, membeli mesin sendiri, belajar buat pot dari nol, dan semenjak saya bisa buat sendiri, saya setop Bapak beli pot dari luar. Mulai saat itu Serayu memproduksi pot dan tembikar sendiri secara massal dibantu dengan beberapa staf. Jadi di sini ada kolaborasi antara saya yang menghasilkan produk dan Bapak yang melukis pot sesuai kreasinya sendiri,” ungkap Indah.


Daya Tarik

Pot dan Tembikar jika dilihat memang barang yang biasa dan banyak ditemui di pasar, namun Serayu Pot & Terracota mengubahnya menjadi hal yang tidak biasa. Sepanjang jalanan Ubud tidak ada produk serupa seperti yang ada di Serayu sehingga ini menjadi daya tarik tersendiri, ditambah dengan seni instalasi dari pot yang berwarna warni menambah kesan menarik bagi wisatawan yang berkunjung khususnya dari wisatawan asing.

“Dari segi komersial, saat ini masih sedikit orang yang melukis di media pot dan tembikar seperti ini, kalaupun ada pasti hanya digunakan untuk dipajang sendiri bukan untuk dijadikan ladang bisnis seperti Serayu ini,” tutur I Wayan Cameng.

Lukisan pot yang dibuat oleh I Wayan Cameng ini sengaja didesain warna warni karena baginya hal tersebut akan menambah kesan unik dan menarik perhatian banyak orang.

Gambar yang dibuat bermacam-macam tapi didominasi oleh pemandangan alam seperti bunga teratai dan persawahan, karena bagi I Wayan Cameng, manusia terlahir dari alam. Namun ada juga lukisan yang memang sengaja dibuat abstrak dan tetap memiliki makna.

Susunan pot dan tembikar berwarna warni yang terpajang itu pun bukan sekadar hiasan dan menjadi spot foto, namun dijual juga kepada para pengunjung yang berminat.

Pot kecil dibanderol harga Rp10 ribu per buah, bahkan bisa tembus sampai ratusan ribu rupiah, tergantung dari ukuran serta variasi pot nya. Tak jarang juga Serayu menerima pesanan lukisan pot dari beberapa pelanggan.

Tempat itu pun menyediakan kelas melukis (drawing class) dan membuat pot (pottery class) yang dibuka untuk umum.

Pesertanya didominasi oleh masyarakat luar pulau Bali seperti Jakarta dan beberapa wisatawan mancanegara. Hal ini merupakan peluang bisnis yang harus dimanfaatkan. Sejalan dengan hal tersebut Serayu Pot & Terracota membuka studio untuk memfasilitasi kelas menggambar dan membuat pot yang diberi nama nama Cameng’s Studio.

“Setelah berhasil membuat pot sendiri akhirnya saya memutuskan untuk membuka drawing class dan pottery class, ini kelasnya dibuka untuk umum tapi berbayar. Dalam satu hari kalau kelas melukis itu ada empat sesi kalau kelas pottery itu ada lima sesi,” tutur Made Indah.

Serayu Pot & Terracota saat ini sedang dan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan permintaan pasar. Mereka tidak hanya membuat pot dengan bahan dasar tanah liat, namun juga membuat produk dari bahan keramik dengan beragam bentuk seperti cangkir custom yang bisa dijadikan suvenir pernikahan atau sekadar hadiah dan oleh oleh untuk keluarga.