Wartawan Senior Kurnati Abdullah dalam kenangan, catatan Ilham Bintang

id wartawan, pwi,meninggal dunia, sumsel, kurnati abdullah

Wartawan Senior Kurnati Abdullah dalam kenangan, catatan Ilham Bintang

Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatra Selatan Kurnati Abdullah (Antara/HO/ist)

Jakarta (ANTARA) - Wartawan senior Kurnati Abdullah  meninggal dunia Selasa (13/6) malam di RS. St Fatimah, Palembang. Almarhum menjabat Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (DKP-PWI)  Sumatera Selatan (periode 2019-2024) hingga akhir hayatnya.

Ia meninggal dalam usia 78 tahun akibat komplikasi berbagai penyakit. Meninggalkan seorang istri, dua anak, dan empat cucu. Jenazahnya    dimakamkan Rabu (14/6) siang di TPU Kamboja, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Kencing batu

"Terakhir dia menjalani operasi kencing batu", kata Hilmy Marsindang, Sekretaris DKP Sumsel, Rabu (14/6) pagi.

Saya mengenal baik dan cukup lama dengan almarhum yang semasa hidup  dikenal   sebagai wartawan yang cukup kritis. Ia pernah memimpin PWI Sumsel dua periode ( 1999 -2009. Hubungan semakin dekat setelah Kurnati  menjabat Ketua DKP PWI Sumsel.

Semalam setelah menerima berita duka, saya memeriksa data di ponsel. Rupanya  saya terakhir kontak di WhatsApps ( WA) dengan almarhum, 2 Desember tahun lalu. Tapi percakapan di WA itu menggantung.

Ada pertanyaan saya yang tidak dijawab. Belakangan dari Hilmy  saya baru tahu, di masa itulah Kurnati  menghadapi gangguan kesehatan sampai  dirawat di RS.

Kurnati sering mengadu  tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan organisasi. Padahal, sebagai Ketua DKP, dia dipilih oleh anggota dalam konferensi PWI Sumsel. Kurnati sampai kebanjiran  pengaduan tentang pelanggaran etik dan perilaku wartawan di Sumsel, namun sulit dia mengambil tindakan.

Pada waktu baru terpilih  sebagai Ketua DKP ia berkonsultasi soal    banyaknya pengurus DKP yang tidak aktif. Ia merasa seperti ditinggal untuk memikul sendiri amanah sebagai pengawas ketaatan anggota pada kode etik dan kode perilaku wartawan. Setelah konsultasi, akhirnya dia menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah itu. Atas restu pusat dia bisa mengganti anggota DKP yang tak aktif.

Kurnati lahir  21 Maret 1945 di Dusun Lubuk Keliat, sekitar 90 kilometer dari Palembang. Almarhum adalah pemegang kartu Press Card Number One ( PCNO). Kartu penghargaan organisasi PWI bagi wartawan yang telah mengabdi lebih tiga puluh tahun. Ia menerima kartu itu  pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Banjarmasin.

Kurnati memulai karir wartawan tahun 1964 di Surat Kabar Mingguan Mimbar Masyarakat, namun ia pensiun  sebagai wartawan dari Harian Sriwijaya Post. Mimbar Masyarakat dulu merupakan satu-satunya koran di Palembang yang berani melawan PKI dan Orde Lama sebelum pemberontakan PKI.

Koran yang berafiliasi ke partai PSII kemudian berganti nama menjadi Koran Nusa Putera edisi Sumsel. Ketika meliput PON VII tahun 1969 di Surabaya ia diminta Ketua SIWO (Seksi Wartawan Olahraga) PWI Pusat Sondang Meliala untuk membentuk SIWO di PWI Sumsel. Ia pun tercatat sebagai salah satu pendiri SIWO PWI Sumsel.

Innalillahi wainnailaihi rojiun.

Selamat jalan, kawan. Semoga Allah SWT menyediakan tempat terbaik di sisiNya.