Lebak (ANTARA) -
Pengunjung memadati kawasan permukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten untuk menikmati wisata alam melintasi jalan setapak menembus hutan belukar terjal, curam dan tebing, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin, di Lebak, Jumat, mengatakan para pengunjung memadati wisata alam di permukiman Badui sejak Kamis (1/6) hingga sekarang masih berdatangan dan dipastikan sampai akhir pekan.
Apalagi, saat ini kawasan permukiman Badui tengah memasuki musim panen durian, sehingga pengunjung terus berdatangan dari sejumlah daerah di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan daerah lainnya di Tanah Air, katanya.
Ia mengatakan pula, pengunjung wisata alam ke kawasan permukiman masyarakat adat Badui itu harus dipersiapkan, terutama fisik juga kondisinya harus fit, sebab topografinya perbukitan juga di kawasan hutan dan banyak tebing curam.
Selain itu, juga melintasi jalan setapak dengan kondisi jalan naik dan turun cukup tajam, terkadang hujan sehingga harus berhati-hati guna menghindari kecelakaan.
Karena itu, wisatawan harus mempersiapkan fisik dan kondisi fit, khususnya bagi pengunjung yang mengidap penyakit jantung akan sangat berbahaya.
Pengunjung yang memadati permukiman Badui itu kebanyakan rombongan dari komunitas pecinta alam, mahasiswa, pelajar, dan perusahaan swasta.
Saat ini, kata dia, pengunjung yang hendak masuk permukiman Badui itu memadati Pintu I di Terminal Ciboleger dan Pintu II Cijahe.
Bahkan, kondisi Terminal Ciboleger padat dan tidak bisa menampung kendaraan, sehingga terpaksa angkutan mereka ditampung di areal parkir yang disediakan masyarakat.