Ramai-ramai ke permukiman Badui

id Baduy, Banten, dulu Baduy, wisata

Ramai-ramai ke permukiman Badui

Pengunjung padati kawasan permukiman Badui di Lebak, Banten dengan melintasi jalan setapak dan menembus hutan belukar yang kondisinya terjal dan curam, sehingga wisatawan harus berhati-hati guna menghindari kecelakaan. ANTARA/Mansyur

 Pengunjung menuju permukiman Badui itu menginap di rumah-rumah masyarakat setempat, termasuk di kawasan Badui Dalam.
 
"Kami memastikan ramainya pengunjung wisata Badui itu, karena mudahnya transportasi kereta rel listrik (KRL) selama 24 jam, juga adanya libur panjang," katanya menjelaskan.
 
Pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan dari 25 destinasi tahun 2023 sebanyak 500.300 orang, terdiri dari wisatawan nusantara 500.000 orang, dan wisatawan mancanegara 300 orang.
 
Kemungkinan target wisatawan itu melebihi, karena sampai dengan Mei 2023 sudah mencapai 450.000 orang.
 
Apalagi, pada Juni-Juli 2023 ini dipastikan jumlah wisatawan bakal meningkat, karena adanya liburan sekolah juga banyak momen event dan long weekend yang biasanya menjadi favorit wisatawan datang ke Kabupaten Lebak yang puncaknya bulan Desember mendatang.
 
"Kami memastikan dengan tercapainya target kunjungan wisatawan itu memberikan multiefek cukup besar dengan pertumbuhan ekonomi daerah meningkat, sehingga bermuara pada kesejahteraan masyarakat dan bisa mengatasi kemiskinan serta pengangguran," kata Imam lagi.
 
Chandra (25), wisatawan warga Jakarta mengaku dirinya bersama rombongan sampai ke permukiman Badui cukup melelahkan untuk mengunjungi Badui Dalam dengan jalan setapak melintasi hutan belukar, tebing curam, terjal sepanjang 14 kilometer dari Terminal Ciboleger.
 
Perjalanan menuju Badui Dalam menempuh waktu selama lima jam, dan cukup melelahkan serta menguras tenaga.
 
Namun, beruntung rombongan itu rata-rata kuat berjalan, karena kebanyakan usia remaja.
 
"Kami pertama kali wisata alam di kawasan permukiman Badui dan sangat melelahkan dengan kondisi medan perbukitan dan terjal curam, sehingga hati-hati berjalan untuk menghindari kecelakaan," kata Chandra.
 
Kepala Desa Kanekes yang juga tokoh masyarakat Badui Jaro Saija mengingatkan para pengunjung agar mematuhi aturan adat dengan tidak melakukan penebangan pohon maupun merusak lingkungan dan membuang sampah sembarangan.
 
Selain itu, wisatawan yang mengunjungi perkampungan Badui Dalam agar tidak melakukan dokumentasi foto maupun membawa barang-barang modern, seperti handphone dan kamera.
 
"Kami berterima kasih atas kunjungan wisatawan yang datang ke permukiman Badui, karena berdampak positif untuk peningkatan ekonomi masyarakat Badui," katanya menegaskan.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengunjung padati permukiman Badui menikmati wisata alam