Sambil tetap menggulung lengan kemeja, Carlo lalu berinteraksi dengan Hedi.
"Dia (menggulung kemeja) dengan pandangan ke depan. Di mimpi itu saya tahu Carlo sudah meninggal, lalu saya panggil dia, 'Lo, Lo! Kok, Carlo datang, ya? Lo, kok ada di sini?'," kenang Hedi sambil mempraktikkan cara sahabatnya kala menggulung lengan kemeja.
Di dalam mimpi tersebut, Hedi mengingat sang sahabat lantas tersenyum dengan tetap sibuk menggulung lengan kemeja hijau yang ia kenakan. Carlo lantas membalas pertanyaan temannya dan berkata ia memang datang untuk memenuhi ajakan.
"Dia cuma ketawa (masih menggulung kemeja) dan bilang, 'Katanya suruh datang,' Sudah, setelah itu langsung saya peluk, namun dia tidak membalas dan sibuk menggulung lengan kemeja," kenangnya.
Carlo Saba, meninggal di Rumah Sakit Mayapada pada 19 April pukul 21.41 WIB dalam usia 54 tahun akibat penyakit jantung. Pihak keluarga mengatakan bahwa sang penyanyi mengalami serangan jantung kali pertama pada Januari silam.
Kondisinya semakin membaik usai mendapatkan perawatan intensif. Sempat mengalami keluhan nyeri di dada, Carlo kembali dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan jantung atau elektrokardiogram. Sang penyanyi kemudian mengembuskan napas terakhir kala hendak menjalani proses kateterisasi jantung lanjutan.