Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Rabu merosot seiring pasar menunggu risalah Federal Open Market Committee (FOMC) atau rapat dewan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat terkait kebijakan suku bunga acuannya.
Kurs rupiah pada Rabu pagi dibuka melemah tiga poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.889 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.886 per dolar AS.
"Rupiah masih berpotensi menguat namun terbatas. Investor wait and see menantikan data inflasi AS dan risalah FOMC malam nanti," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Lukman mengatakan inflasi Amerika Serikat (AS) secara year on year (yoy) diperkirakan akan melambat ke 5,2 persen dari 6 persen, menyebabkan dolar AS tertekan.
Sementara itu, belum ada ekspektasi pada FOMC malam ini. Namun, Bank Sentral AS atau The Fed diperkirakan akan lebih dovish terkait kebijakan suku bunga acuannya dari sebelumnya.
Berita Terkait
Rupiah merosot dipengaruhi kenaikan imbal hasil obligasi AS
Rabu, 3 April 2024 10:51 Wib
Rupiah merosot dipicu sentimen suku bunga AS
Selasa, 26 Maret 2024 10:27 Wib
Rupiah merosot jelang pertemuan FOMC AS
Selasa, 19 Maret 2024 10:25 Wib
Rupiah merosot tertekan kekhawatiran harga beras yang tinggi
Rabu, 28 Februari 2024 11:20 Wib
Kurs rupiah merosot setelah rilis notulensi FOMC AS
Kamis, 22 Februari 2024 10:58 Wib
Rupiah cenderung menguat terbatas jelang RDG Bank Indonesia
Selasa, 19 Desember 2023 10:27 Wib
Rupiah merosot seiring pasar cermati kesehatan sektor perbankan
Senin, 20 Maret 2023 16:35 Wib
Rupiah merosot ke posisi Rp15.313
Senin, 6 Maret 2023 10:29 Wib