Jakarta (ANTARA) - Komite Etik dan Disiplin Indonesian Basketball League (IBL) melakukan investigasi terkait insiden kericuhan yang terjadi usai pertandingan antara Hangtuah Jakarta dan Rans Simba Bogor pada Jumat 7 Maret 2025.
Mengutip laman resmi IBL, Ketua Komite Etik dan Disiplin IBL Hasan Gozali memimpin investigasi bersama anggota Fritz Edward, Rizki Dwianda Rildo, dan Mohammad Andito yang menghadirkan saksi dari kedua tim, termasuk pelatih, ofisial, dan pemain yang terlibat dalam insiden tersebut.
Komite meminta keterangan dari pihak Hangtuah yang diwakili oleh Kepala Pelatih Wahyu Widayat Jati, Manajer Tim Leonardo Niki, serta pemain Govinda Saputra dan Januar Kuntara. Sementara dari kubu Rans, hadir Kepala Pelatih Anthony Garbelotto, Manajer Tim Andrey Ridho Mahardika, dan pemain Galank Gunawan.
Penyebab Kericuhan
Kericuhan bermula saat Coach Garbelotto mengucapkan sesuatu di depan bangku cadangan Hangtuah saat bersalaman usai pertandingan. Ucapannya dianggap tidak jelas dan memicu reaksi dari pihak lawan.
Situasi semakin memanas ketika terjadi kontak fisik terjadi antara pemain RANS, Galank Gunawan, yang mendorong Govinda Saputra. Interaksi yang tidak kondusif antara pemain dan staf kedua tim memperburuk situasi, sehingga Komite Etik merasa perlu melakukan investigasi kejadian tersebut.
Komite Etik IBL investigasi kericuhan usai laga Hangtuah vs Rans

Pebasket Rans Simba Bogor Surliyadin (tengah) dan Kenyon Joseph Buffen (kanan) mengajukan protes kepada wasit. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU