Masata Sumsel usul maskapai perluas penerbangan langsung ke Palembang

id Masata Sumsel, maskapai, perluas rute penerbangan, penerbangan langsung, entry point, bandara smb ii Palembang

Masata Sumsel usul maskapai perluas penerbangan langsung ke Palembang

Ketua Masata Sumsel, Herlan Aspiudin. (ANTARA/Yudi Abdullah/23)

Palembang (ANTARA) - Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sumatera Selatan meminta maskapai penerbangan  memperluas rute penerbangan dari berbagai kota di Tanah Air ke  Bandara Internasional  Sultan Mahmud Badaruddin II  Palembang 

"Sekarang ini maskapai penerbangan sudah mulai  banyak membuka rute penerbangan langsung seperti dari Jakarta, Surabaya, Batam, 
Way Kanan Lampung ke Bandara Palembang,  rute tersebut diminta diperluas untuk mendukung pengembangan industri pariwisata Sumsel," kata Ketua Masata Sumsel, Herlan Aspiudin di Palembang, Rabu.

Selai mengupayakan perluasan rute penerbangan domestik, pihaknya juga memperjuangkan Bandara  SMB II Palembang kembali menjadi pintu masuk atau 'entry point' berbagai jalur penerbangan internasional seperti sebelum pandemi COVID-19.

"Kami berupaya bersama-sama memperjuangkan kepentingan masyarakat, jika Bandara SMB II menjadi entry point bisa memudahkan masyarakat melakukan perjalanan wisata dan bisnis  melalui jalur udara karena tidak perlu lagi transit di Jakarta," ujarnya.

Dia menjelaskan, untuk memperluas rute penerbangan domestik, pihaknya melakukan pendekatan dengan pihak perwakilan maskapai penerbangan yang ada di Palembang.

Berdasarkan komunikasi dengan pihak maskapai penerbangan, menurut Herlan mereka mengupayakan segera membuka penerbangan langsung dari dan ke berbagai kota lainnya.

"Utuk direct flight dari SMB II Palembang ke daerah lainnya seperti Bandung, Yogyakarta, Bali, Medan, dan Jambi akan segera menyusul. Maskapai penerbangan lagi menghitung potensi keekonomiannya," ujarnya.

Sedangkan untuk memperjuangkan Bandara Internasional SMB II Palembang kembali menjadi pintu masuk atau 'entry point' berbagai jalur penerbangan dari luar negeri seperti sebelum pandemi COVID-19,  Masata bersama asosiasi pariwisata se-Sumatera Selatan  terus melakukan pendekatan dengan pihak maskapai dan menghimpun dukungan dari berbagai pihak.

"Kami berupaya bersama-sama memperjuangkan kepentingan masyarakat, jika Bandara SMB II menjadi entry point bisa memudahkan masyarakat melakukan perjalanan wisata dan bisnis  melalui jalur udara karena tidak perlu lagi transit di Jakarta," katanya.

Selain memudahkan mobilitas masyarakat Sumsel, menurut Herlan, jika jalur penerbangan di Bandara SMB II Palembang kembali terbuka langsung dari berbagai kota di Tanah Air bahkan ke luar negeri  dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu serta menggeliatkan perekonomian masyarakat.

Untuk memperjuangkan 'entry point' itu pihaknya telah mendapat dukungan dari Ketua DPRD Sumsel R.A.Anita Noeringhati dan Eksekutif General Manager Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang R Iwan Winata.

"Kami berharap perjuangan menjadikan Bandara SMB II sebagai entry point bisa segera terealisasi sehingga dapat memperkuat konektivitas nasional dan internasional guna mendorong pemulihan pariwisata dan perekonomian," ujar Herlan.

Sementara Ketua DPRD Sumsel, R.A.Anita Noeringhati menjelaskan bahwa dirinya berupaya membawa aspirasi Masata provinsi ini ke berbagai pihak terkait untuk menjadikan Bandara SMB II Palembang sebagai 'entry point'.

Aspirasi Masata Sumsel akan diperjuangkan semaksimal mungkin seperti dengan Kemenko Bidang Perekonomian dan pihak terkait di Jakarta.

Perjuangan tersebut diharapkan berjalan lancar dan mencapai hasil sesuai keinginan masyarakat bisa kembali melakukan perjalanan wisata dan berbagai aktivitas lainnya dengan mudah, cepat, dan biaya murah, ujar Ketua DPRD Sumsel.