Kabasarnas RI rekomendasikan Kantor SAR Palembang naik kelas jadi A
Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas RI Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi merekomendasikan kenaikan kelas Kantor SAR Palembang, Sumatera Selatan satu tingkat dari kategori B menjadi A.
Hendri Alfiandi, kepada wartawan di Palembang, Selasa, mengatakan rekomendasi kenaikan klas tersebut telah diajukan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
"Diajukan ke Kemenpan-RB karena sudah sepatutnya demikian untuk meningkatkan pelayanan masyarakat," kata dia.
Henri menjelaskan, Kantor SAR Palembang sudah seharusnya dinaikan menjadi Klas A melihat dari luasnya daerah yang mesti dijangkau.
Kantor SAR Palembang baru memiliki pos pembantu di Kota Lubuk Linggau, Kota Pagar Alam, Unit Siaga di Kabupaten Musi Rawas, Unit Siaga Kabupaten OKU Timur, Pos air Kapal KN SAR Setyaki Palembang.
Sementara, secara keseluruhan di Sumatera Selatan ada 17 kabupaten/kota jadi masih ada 13 daerah dengan topografi daerah perbukitan dan dataran rendah yang belum terjangkau secara maksimal oleh personel Basarnas.
Terlebih, lanjutnya, potensi kebencanaan seperti banjir, tanah longsor di daerah yang belum sepenuhnya terjangkau, di antaranya kabupaten Lahat, Musi Banyuasin, Banyuasin cukup tinggi.
"Maka peningkatan ini penting karena juga dapat memungkinkan dilakukan penambahan jumlah personel dan peralatan SAR yang secara kuantitas belum memadai sehingga secara umum cukup menghambat upaya SAR," ujarnya.
Dia menyatakan, rekomendasi peningkatan Klas itu bukan hanya untuk Kantor SAR Palembang tapi juga untuk daerah lain, seperti Kantor SAR Bengkulu yang diketahui hanya memiliki 75 orang personel.
Secara umum saat ini jumlah personel Basarnas ada sebanyak 4.029 orang yang tersebar di 38 provinsi Indonesia.
Jumlah personel tersebut, kata dia, dinilai masih sangat kurang sebab idealnya dibutuhkan sebanyak 19.500 orang personel untuk menjangkau semua wilayah.
Maka dari itu, Henri berharap, tidak ada sesuatu hal yang menghambat pemerintah untuk melakukan peningkatan Klas sebuah Kantor SAR pada periode penerimaan tahun ini.
"Kami terus bersinergi dengan instansi terkait lainnya. Tapi sejatinya leading sektor pencarian dan pertolongan itu ada di Basarnas, karena kami punya kemampuan untuk itu," tandasnya.
Hendri Alfiandi, kepada wartawan di Palembang, Selasa, mengatakan rekomendasi kenaikan klas tersebut telah diajukan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
"Diajukan ke Kemenpan-RB karena sudah sepatutnya demikian untuk meningkatkan pelayanan masyarakat," kata dia.
Henri menjelaskan, Kantor SAR Palembang sudah seharusnya dinaikan menjadi Klas A melihat dari luasnya daerah yang mesti dijangkau.
Kantor SAR Palembang baru memiliki pos pembantu di Kota Lubuk Linggau, Kota Pagar Alam, Unit Siaga di Kabupaten Musi Rawas, Unit Siaga Kabupaten OKU Timur, Pos air Kapal KN SAR Setyaki Palembang.
Sementara, secara keseluruhan di Sumatera Selatan ada 17 kabupaten/kota jadi masih ada 13 daerah dengan topografi daerah perbukitan dan dataran rendah yang belum terjangkau secara maksimal oleh personel Basarnas.
Terlebih, lanjutnya, potensi kebencanaan seperti banjir, tanah longsor di daerah yang belum sepenuhnya terjangkau, di antaranya kabupaten Lahat, Musi Banyuasin, Banyuasin cukup tinggi.
"Maka peningkatan ini penting karena juga dapat memungkinkan dilakukan penambahan jumlah personel dan peralatan SAR yang secara kuantitas belum memadai sehingga secara umum cukup menghambat upaya SAR," ujarnya.
Dia menyatakan, rekomendasi peningkatan Klas itu bukan hanya untuk Kantor SAR Palembang tapi juga untuk daerah lain, seperti Kantor SAR Bengkulu yang diketahui hanya memiliki 75 orang personel.
Secara umum saat ini jumlah personel Basarnas ada sebanyak 4.029 orang yang tersebar di 38 provinsi Indonesia.
Jumlah personel tersebut, kata dia, dinilai masih sangat kurang sebab idealnya dibutuhkan sebanyak 19.500 orang personel untuk menjangkau semua wilayah.
Maka dari itu, Henri berharap, tidak ada sesuatu hal yang menghambat pemerintah untuk melakukan peningkatan Klas sebuah Kantor SAR pada periode penerimaan tahun ini.
"Kami terus bersinergi dengan instansi terkait lainnya. Tapi sejatinya leading sektor pencarian dan pertolongan itu ada di Basarnas, karena kami punya kemampuan untuk itu," tandasnya.