OKU Timur bangun "Fly Over" pada 2023

id Fly Over, Jembatan Komering, pembangunan infrastruktur, sektor pertanian, normalisasi sungai, Dinas PUTR OKU Timur

OKU Timur bangun "Fly Over" pada 2023

Sejumlah kendaraan melintas di Fly Over atau jalan layang simpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel, Senin (4/6). (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/Ang/18)

Martapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan memulai pembangunan Fly Over atau jalan layang dan Jembatan Komering III yang mulai dilaksanakan pada tahun 2023.

"Dinas PUTR beserta tim yang ada mulai melaksanakan perencanaan pembangunan Jembatan Komering III dan fly over di pusat Kota Martapura dan embung-embung," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten OKU Timur, Aldi Gurlanda di Martapura, Sabtu.

Dia menjelaskan, lokasi Jembatan Komering III tersebut direncanakan dibangun mulai dari ruas Pabrik Jarak ke arah sungai dan juga ruas dari Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten OKU Timur.

Pembangunan infrastruktur jembatan itu dilakukan sebagai upaya serius dari pemerintah daerah dalam mengurai kemacetan yang sering terjadi khususnya saat jam-jam sibuk.

Selain itu, pembangunan tersebut juga untuk mempermudah jalur transportasi dari Kabupaten OKU Selatan menuju OKU Timur yang nantinya bisa langsung melalui Komering III sekaligus membuka permukiman baru serta tanggap darurat antisipasi bencana alam.

Menurut dia, sejauh ini pihaknya telah melaksanakan beberapa pembangunan jalan dan jembatan yang selama ini belum tersentuh perbaikan sehingga roda perekonomian masyarakat tidak terhambat.

Dinas PUTR Kabupaten OKU Timur terus berinovasi agar seluruh jembatan yang terverifikasi melalui dana Bantuan Gubernur (Bangub) Sumsel dan menjadi prioritas pembangunan akan dikerjakan sesuai target sasaran.

"Ini merupakan tugas besar Pemkab OKU Timur yang menanti pada 2023 mendatang," katanya.

Termasuk juga pada tahun 2023 nanti, Dinas PUTR akan melakukan normalisasi sungai di wilayah itu sebagai upaya untuk mendukung sektor pertanian, perkebunan serta kehutanan.

"Hal itu dilakukan untuk mempermudah petani dalam bercocok tanam sekaligus memperlancar dalam mengangkut hasil pertanian dan perkebunan," ujarnya.