Disbudpar Sumsel kembali mengggelar Siguntang Festival

id Disbudpar Sumsel, Siguntang Festival, bukit siguntang, festival, budaya lokal, lestarikan seni budaya, pariwisata

Disbudpar Sumsel kembali mengggelar Siguntang Festival

Kadisbudpar Sumsel Aufa Syahrizal dalam suatu acara di mal. (ANTARA/Yudi Abdullah)

Palembang (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Selatan kembali menggelar Siguntang Festival yang dijadwalkan berlangsung pada 5-7 Desember 2022 guna mendorong pelestarian budaya, terutama di daerah setempat.

"Kegiatan Siguntang Festival yang kedua ini diharapkan bisa dilanjutkan dan menjadi agenda rutin tahunan untuk mendorong pelestarian budaya yang telah tumbuh dan berkembang sejak zaman Kerajaan Sriwijaya," kata Kepala Disbudpar Sumsel Aufa Syahrizal di Palembang, Sabtu.

Dia menjelaskan pada 2021, Siguntang Festival mengusung tema “Bukit Suci Sepanjang Masa”, sedangkan festival pada 2022 mengusung tema "Dari Sini Semua Bermula" digelar di Taman Bukit Siguntang Palembang.

Bukit Siguntang telah menjadi saksi sejarah dan memiliki peranan penting bagi perkembangan Provinsi Sumatera Selatan.

Oleh sebab itu, pihaknya berupaya secara konsisten mengangkat budaya sejarah dan kearifan lokal di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.

"Salah satu upaya untuk terus menghidupkan budaya dan kearifan lokal tersebut dituangkan melalui Siguntang Festival," ujar Aufa.

Untuk menyemarakkan festival tersebut, pihaknya mengajak pecinta seni dan budaya berpartisipasi dan menghadiri berbagai acara selama tiga hari itu.

Kegiatan yang digelar selama Siguntang Festival, seperti lomba tari bakiak, dulmuluk, 'Stand Up Comedy' menggunakan bahasa Palembang, pantun, peragaan busana khas daerah Sumsel, pertunjukan seni dan budaya, pelatihan dan pembuatan gandik Palembang serta batik Palembang.

Tayang bincang dengan tema "Siguntang di Mata Millenial" serta belajar bersama huruf Aksara Ulu Kaganga.

Dia mengharapkan festival ini menampilkan budaya-budaya asli Sumsel dan menjadi sarana untuk mempromosikan budaya sehingga bisa diketahui daerah lain.

“Saat ini banyak sejarah-sejarah yang belum diketahui masyarakat, melalui festival ini bisa disosialisasikan secara luas dan dapat meningkatkan pertumbuhan pariwisata Sumsel," ujar Aufa.