Ratusan batang pohon duku mati di OKU akibat karat daun

id Tanaman duku, penyakit karat daun, hama tanaman, Dinas Pertanian OKU

Ratusan batang pohon duku mati di OKU akibat karat daun

Petani asal Kecamatan Lubuk Batang memperlihatkan pohon duku yang mati akibat serangan hama, Rabu (28/9/2022). (ANTARA/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Joni Sahiu menyebutkan bahwa ratusan batang pohon duku milik petani di daerah itu yang mati bukan akibat diserang hama, melainkan penyakit karat daun.

"Hasil uji laboratorium sudah keluar dan hasilnya bukan serangan hama ataupun kanker batang, melainkan penyakit karat daun yang menyerang tanaman duku petani di OKU," kata Joni Sahiu di Baturaja ibu Kota Baturaja OKU, Jumat.

Dia menjelaskan, penyakit karat daun adalah salah satu organisme pengganggu tanaman yang menyerang organ batang hingga menyebabkan tanaman mati.

"Penyakit karat daun merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang tanaman duku," jelasnya.

Di Kabupaten OKU sendiri, penyakit karat daun menyerang ratusan batang pohon duku milik petani di dua kecamatan meliputi Kecamatan Lubuk Batang dan Sinar Peninjauan.

Menurut dia, saat ini Dinas Pertanian OKU masih melakukan uji laboratorium untuk mencari obat penangkalnya sehingga penyakit karat daun tersebut dapat teratasi.

"Nanti kalau sudah ada obatnya akan langsung kami bagikan kepada seluruh petani duku di Kabupaten OKU," ujarnya.

Sementara itu, menurut Guntur, salah seorang petani duku asal Desa Lubuk Batang Baru, Kecamatan Lubuk Batang sebelumnya menuturkan bahwa serangan hama ini terjadi sejak dua tahun terakhir hingga menyebabkan petani gagal panen secara total.

Menurut dia, serangan hama berdampak pada produksi duku menurun drastis mencapai 70 persen karena ratusan batang duku di wilayah itu mati hingga gagal panen.

Ia berharap pihak terkait melakukan upaya untuk mengatasi serangan hama seperti menyediakan obat anti hama agar petani tidak merugi.

"Sudah dua tahun terakhir kami terpaksa gigit jari karena gagal panen akibat banyak pohon duku yang mati," ujar dia.