Palembang (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mendapatkan tiga penghargaan sekaligus dalam ajang TOP GRC Awards 2022.
Ketiga penghargaan yang diterima PTBA, TOP GRC (Governance, Risk Management, and Compliance) Awards 2022 # 5 Stars, The Most Commited GRC Leader 2022 untuk Direktur Utama PTBA Arsal Ismail, dan Top High Performing Board of Commissioners on GRC 2022 untuk Dewan Komisaris PTBA.
Penghargaan ini diterima oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin dalam acara puncak TOP GRC Awards 2022 di Jakarta, Selasa.
PTBA meraih tiga penghargaan ini karena dinilai sudah berada di level tertinggi dalam pengelolaan sistem, infrastruktur, dan implementasi yang terkait dengan tata kelola perusahaan (GCG/Good Corporate Governance), manajemen risiko, manajemen kepatuhan, serta pemanfaatan teknologi digital.
Implementasi ini sangat mendukung keberhasilan penerapan GRC (Governance, Risk Management, and Compliance) dan peningkatan kinerja bisnis secara berkelanjutan di PTBA.
Baca juga: PTBA hemat Rp58,4 miliar per tahun berkat digitalisasi
Direktur Utama dan Dewan Komisaris PTBA pun dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung kelengkapan dan infrastruktur serta keberhasilan implementasi GRC di perusahaan.
"PTBA berkomitmen menjalankan prinsip GRC dalam setiap kegiatan operasional. Penghargaan ini semakin mendorong kami untuk mengimplementasikan GRC sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, serta berkontribusi dalam pembangunan perekonomian nasional," kata Farida Thamrin.
Penilaian dilakukan secara objektif dan independen oleh dewan juri, yang diawali dari penilaian GCG lebih dari 900 perusahaan di Indonesia. Masing-masing dewan juri telah menandatangani kode etik untuk penilaian dan penetapan pemenang TOP GRC Awards.
TOP GRC Awards merupakan kegiatan penghargaan GRC terbesar dan paling membanggakan di Indonesia.
Kegiatan ini diselenggarakan setiap tahun oleh Majalan Top Business bekerja sama dengan Asosiasi GRC Indonesia, IRMAPA (Indonesia Risk Management Professional Association), ICoPI (Institute Compliance Professional Indonesia, dan PaGI (Perkumpulan Profesional Governansi Indonesia), serta didukung beberapa perusahaan konsultan dan akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran Bandung.
Baca juga: Bukit Asam bahas peran industri batu bara dalam transisi energi