Palembang (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif atas nama Presiden RI Joko Widodo menganugerahkan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya kepada dua pegawai PT Bukit Asam Persero (PTBA) di Jakarta, Rabu.
Dua insan Grup MIND ID yang memperoleh Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya itu, VP Perawatan Alat Produksi & Penunjang Tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Slamet Widodo dan VP Pengelolaan Lingkungan & Penunjang Tambang PTBA Amarudin.
Satyalancana Wira Karya diberikan karena mereka dinilai berjasa dalam memberikan dharma baktinya pada bangsa dan negara dalam bidang pertambangan sehingga bermanfaat bagi lingkungannya dan dapat dijadikan teladan bagi orang lain.
Tanda Kehormatan diberikan pada Slamet Widodo karena prestasinya dalam inovasi pemanfaatan teknologi digital. Sedangkan Amarudin berhasil menerapkan Green Mining System.
"Kami bangga atas pencapaian kedua insan PTBA ini. Sebuah dedikasi yang harus diteladani. Diharapkan prestasi mereka dapat menginspirasi insan PTBA lainnya," kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail.
Widodo meraih Satyalancana Wira Karya karena inovasi optimasi dan integrasi Coal Handling Facility (CHF) System melalui penerapan teknologi industri 4.0 di PTBA.
Berkat inovasi tersebut, pengisian dan penimbangan batu bara ke gerbong kereta api dilakukan secara otomatis dan bisa dipantau dengan ponsel. Waktu proses pengisian batu bara ke gerbong kereta lebih cepat. Kapasitas pengeluaran batu bara dari lokasi tambang ke pelabuhan pun jadi lebih besar dibanding pesaing.
Selain itu, Widodo bersama jajaran Satuan Kerja Perawatan Listrik membuat System Monitoring Operasional terintegrasi.
Dengan begitu, jarak tempuh tidak menjadi masalah untuk melakukan software maintenance, trouble shooting, dan analisa terhadap sistem kendali di PTBA. Analisa data lebih mudah dan akurat karena semua data operasional disimpan secara otomatis dan real time.
Sedangkan Amarudin dianugerahi Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya karena inovasi dalam metode floating wetland sebagai upaya pengendalian air asam tambang.
Amarudin dan jajaran Satuan Kerja Pengelolaan Lingkungan & Penunjang Tambang (PLPT) memanfaatkan tanaman akar wangi untuk memurnikan air asam tambang.
Dalam pemanfaatan akar wangi itu, dilakukan inovasi dengan constructed floating wetland di mana akar wangi tersebut tetap dapat optimal dalam menyerap logam berat walaupun ditanam pada kondisi berair.
Constructed floating wetland berperan sebagai media tanam agar akar wangi bisa tumbuh di tanah namun akarnya dapat berada di air asam tambang.
Tanaman akar wangi mengumpulkan logam berat melalui akar, lalu diakumulasi di dalam tubuhnya.
Karena itu akar wangi dipanen secara berkala, kemudian dijadikan bahan baku pupuk kompos untuk reklamasi lahan tambang. Selain akar wangi, tanaman lain seperti eceng gondok dan kiambang juga dimanfaatkan dalam metode ini.
Arsal Ismail berharap, para pegawai PTBA terus terdorong untuk membuat pembaruan dalam rangka mewujudkan transformasi PTBA.
"Kami memberikan kesempatan kepada setiap insan PTBA untuk mengembangkan diri dan berinovasi untuk kebaikan bersama, perusaahaan dan Indonesia. Dengan demikian, PTBA dapat terus melakukan kegiatan penambangan yang lebih optimal, efisien, dan berkelanjutan," kata dia.
Berita Terkait
PTBA berdayakan ibu rumah tangga lewat kerajinan songket
Jumat, 26 April 2024 13:57 Wib
Kejati tetapkan satu tersangka lagi kasus korupsi Dana Pensiun PTBA
Kamis, 25 April 2024 14:59 Wib
Bukit Asam perkuat tata pengelolaan dana pensisun sesuai perundangan
Rabu, 24 April 2024 10:58 Wib
Tim SAR temukan turis asal Prancis hilang di Bukit Sipiso-piso
Minggu, 7 April 2024 16:17 Wib
Bukit Asam sediakan paket sembako murah dalam Safari Ramadhan BUMN
Kamis, 4 April 2024 12:10 Wib
Nihil kecelakaan kerja, PTBA raih penghargaan K3 tingkat provinsi
Rabu, 3 April 2024 9:27 Wib
Bukit Asam manfaatkan bekas tambang jadi pusat persemaian dan wisata
Senin, 1 April 2024 13:25 Wib
KPK umumkan penyidikan korupsi lelang proyek perawatan PLTU di Sumsel
Rabu, 20 Maret 2024 23:08 Wib