Gubernur Sumsel ajak masyarakat manfaatkan perkarangan produksi pangan

id urban farming, pemprov sumsel, gubernur sumsel ajak masyarakat manfaatkan perkarangan, manfaatkan perkarangan rumah, produksi pangan, mandiri pangan

Gubernur Sumsel ajak masyarakat manfaatkan perkarangan produksi pangan

Pengembangan urban farming di perkarangan rumah dosen Unsri Palembang. (ANTARA/Yudi Abdullah/22)

Melalui pemanfaatan lahan perkarangan rumah, tidak hanya bisa memenuhi sendiri kebutuhan sayuran tetapi juga kebutuhan protein keluarga
Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengajak masyarakat di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi setempat memanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk kegiatan produksi pangan sesuai program "Gerakan Sumsel Mandiri Pangan".

"Lahan perkarangan rumah yang sempit atau luasannya terbatas tetap bisa dimanfaatkan untuk menanam aneka jenis sayuran, cabai, bahkan berternak ayam dan budidaya ikan air tawar seperti nila dan lele," kata Gubernur Herman Deru, di Palembang, Rabu.

Menurut dia, partisipasi masyarakat berperan besar untuk menyukseskan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang diluncurkan pada November 2021.

Dengan memanfaatkan lahan perkarangan, masyarakat dapat memenuhi sejumlah kebutuhan rumah tangga sehari-hari tanpa harus membeli di pasar.

"Melalui pemanfaatan lahan perkarangan rumah, tidak hanya bisa memenuhi sendiri kebutuhan sayuran tetapi juga kebutuhan protein keluarga," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Sumsel optimistis wujudkan target produksi 2,9 juta gabah
Jika semua masyarakat telah memanfaatkan lahan perkarangannya, diharapkan Sumsel menjadi provinsi yang mampu menjaga ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan  dengan daerah lain.

"Sekarang ini pada momentum tertentu masyarakat sering dibebani dengan kenaikan harga cabai dan ayam bahkan bahan pangan lainnya, dengan pemanfaatan perkarangan sesuai program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan diharapkan masalah tersebut ke depan tidak terjadi lagi," ujar Herman Deru.

Sementara Dosen Unsri Profesor Benyamin Lakitan mengatakan pengembangan pemanfaatan perkarangan rumah dengan konsep optimalisasi  pertanian perkotaan (urban farming) di Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu guna meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dengan pola penanaman tiga kegiatan dalam satu petak lahan (3 in 1).

"Perkembangan pembangunan di Palembang mengakibatkan lahan untuk budidaya pertanian semakin terbatas, oleh karena itu perlu disiasati dengan pengembangan kegiatan optimalisasi lahan yang tersedia untuk urban farming," ujarnya.

Pengembangan kegiatan optimalisasi lahan perkotaan yang semakin sempit/terbatas untuk urban farming yang dilakukan bersama mahasiswa atau kelompok milenial itu dengan membuat beberapa kegiatan di satu petak lahan.
Baca juga: Dosen Unsri kembangkan optimalisasi pertanian perkotaan pola 3 in 1

Awalnya lahan perkarangan rumah yang terbatas dimanfaatkan untuk budidaya ikan, aneka jenis tanaman sayuran dan obat-obatan.

Kemudian dilakukan pengembangan kegiatan dengan cara  sebagian lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budi daya ikan lele, nila, dan betok yang di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran, obat-obatan herbal,  dan cabai dengan teknologi rakit apung memanfaatkan botol bekas dan bambu yang bisa dengan mudah ditemukan di kawasan permukiman.

Kegiatan urban farming itu sekarang ini dikembangkan  dengan cara tiga lapis/kegiatan dalam satu tempat (3 in 1) yakni lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budidaya ikan di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran dan cabai dengan teknologi rakit apung dan kerangka rambat sehingga bisa digunakan untuk budidaya tanaman sayuran seperti oyong dan buah-buahan seperti anggur dan melon yang pertumbuhannya merambat.

Melalui optimalisasi lahan pertanian perkotaan itu, diharapkan lahan yang luasnya terbatas tetap bisa menghasilkan bahan pangan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat bahkan dapat dijual ke tetangga dan pasar sebagai usaha sampingan keluarga, kata Benyamin.
Baca juga: Kementan dorong produksi sayuran dari lahan pekarangan
Baca juga: Mahasiswa Jepang kunjungi lahan penelitian "urban farming" Unsri