Seekor buaya muara (Crododylus porosus) masuk ke tambak udang milik warga di Pasia Paneh, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Pengelola tambak udang, Rika Rahim di Lubukbasung, Selasa, mengatakan buaya muara itu masuk ke tambak sekitar tiga minggu lalu, namun diketahui atau nampak pada Senin (4/7).
"Buaya ditemukan di dalam kolam sedang berenang," katanya.
Baca juga: Warga resah buaya muncul ke permukaan rawa
Baca juga: Warga resah buaya muncul ke permukaan rawa
Ia mengatakan keberadaan satwa dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu sangat meresahkan warga.
Selain itu, udang di tambak juga dimakan buaya itu, karena setiap hari buaya berada di dalam kolam.
Dengan kondisi itu, ia telah melaporkan kemunculan buaya ke dalam tambak tersebut ke Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Maninjau.
Baca juga: Seorang ibu selamat setelah sempat ditarik buaya ke dalam sungai
Baca juga: Seorang ibu selamat setelah sempat ditarik buaya ke dalam sungai
"Saya telah melaporkan ke Resor KSDA Agam untuk melakukan langkah selanjutnya," katanya.
"Ini bentuk antisipasi kita agar tidak ada korban jiwa akibat diserang buaya karena lokasi tambak hanya berjarak 12 meter," katanya.
Ia mengakui tambak udang itu ada delapan unit dan memiliki anggota sebanyak 15 orang.
Sementara itu Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra membenarkan telah menerima laporan itu dan telah meneruskannya ke Tim Wildlife Resque Unit (WRU) BKSDA Sumbar. "Laporan telah saya teruskan ke Tim WRU BKSDA Sumbar," katanya.
Baca juga: Pemulung ditemukan tewas diterkam buaya di Florida
Baca juga: Pemulung ditemukan tewas diterkam buaya di Florida
Wali Nagari Tiku Selatan, Ismardi menambahkan, pihaknya bersama BKSDA Sumbar telah ke lokasi saat buaya keluar beberapa bulan lalu dan berada di perkarangan SDN 12 Batang Tiku.
"Kami ke lokasi untuk mengimbau warga dan siswa untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di daerah itu," katanya.
Setelah itu, ia juga memasang imbauan tertulis di lokasi itu dan bakal memasang pagar di lokasi itu dengan dana nagari 2022.
Ini dalam rangka agar siswa tidak pergi ke belakang sekolah sehingga tidak menjadi korban.