Perenang AS Anita Alvarez diselamatkan setelah pingsan di kolam Kejuaraan Dunia
Jakarta (ANTARA) - Perenang artistik Anita Alvarez secara dramatis diselamatkan dari dasar kolam oleh pelatih kepala Tim Amerika Serikat (AS) setelah pingsan dalam adegan menyedihkan pada Kejuaraan Dunia Akuatik (FINA) di Budapest, Hongaria.
Andrea Fuentes melompat untuk menyelamatkan Alvarez, yang tenggelam ke dasar kolam dan tidak bernafas setelah pingsan pada akhir routine final bebas solo Rabu malam.
"Itu sangat menakutkan. Saya harus melompat karena para petugas keselamatan tidak melakukannya," kata Fuentes seperti dilaporkan oleh surat kabar Spanyol Marca yang dikutip AFP, Kamis.
Baca juga: Empat perenang pecahkan lima rekornas kelompok umur pada Indonesia Terbuka 2021
Fuentes, sedang tidak berbaju renang namun mengenakan celana pendek dan T-shirt, menyelam ke dasar kolam dan menarik Alvarez ke permukaan sebelum dibantu untuk membawa perenang Amerika itu ke tepi kolam.
"Saya takut karena saya lihat ia tidak bernafas, tapi sekarang ia sangat baik," kata Fuentes, peraih medali renang artistik Olimpiade empat kali.
Alvarez dibawa dengan tandu ke pusat medis kolam tersebut, dengan rekan-rekan setimnya dan fans syok di pinggir kolam, dan beberapa menitikkan air mata saling menghibur satu sama lain.
Baca juga: Perenang Rusia tuding Olimpiade 2020 tak adil
"Itu sangat intens," kata Fuentes kepada surat kabar AS. "Saya pikir ia paling tidak dua menit tidak bernafas karena paru-parunya penuh air.
"Tapi kami bisa membawanya ke tempat yang bagus, ia memuntahkan airnya, batuk dan hanya itu, tetapi itu sangat menakutkan."
Petugas penyelamat tertegun
Fuentes mengkritik lambannya reaksi para penyelamat dalam Kejuaraan Dunia Akuatik. yang akan berakhir pada Minggu setelah 10 hari kompetisi.
"Ketika saya melihatnya tenggelam, saya memandang ke arah para penyelamat itu, tapi saya lihat mereka tertegun. Mereka tidak bereaksi," kata Fuentes seperti dilaporkan surat kabar tersebut.
"Saya pikir, 'Akankah kamu melompat masuk sekarang?' Refleks saya menendang dengan cepat. Saya seperti itu, saya tidak bisa hanya menatap.
"Saya tidak terlalu memikirkannya, saya lompat. Saya kira ini adalah menyelam bebas tergila dan tercepat yang pernah saya lakukan dalam karir saya.
"Saya membawanya ke atas dan mengangkatnya, jelas dia berat, itu tidak mudah."
Alvarez yang berusia 25 tahun berada pada Kejuaraan Dunia ketiganya namun ia pernah pingsan dalam kompetisi sebelumnya. Ia mengalami reaksi yang sama pada kualifikasi Olimpiade di Barcelona tahun lalu.
Baca juga: Perenang Fadlan dan Azzahra ditargetkan pertajam rekornas di Olimpiade Tokyo
Tim artistik AS mengeluarkan pernyataan dari Fuentes pada media sosial, mengatakan Alvarez pingsan karena upaya yang dikeluarkannya selama melakukan routine.
"Anita baik-baik saja -- dokter memeriksa semua tanda vitalnya dan semuanya normal: detak jantung, oksigen, kadar gula, tekanan darah," kata Fuentes dalam pernyataan tersebut.
"Kami terkadang lupa bahwa ini terjadi dalam olahraga dengan ketahanan tinggi lainnya. Marathon, bersepeda, cross country ... kita semua telah melihat gambaran di mana beberapa atlet tidak mencapai garis finis dan yang lain membantu mereka sampai di sana," katanya menambahkan.
"Olahraga kami tidak berbeda dari yang lain, hanya di kolam renang, kami melewati batas dan terkadang kami menemukannya. Anita merasa baik sekarang dan dokter juga mengatakan dia baik-baik saja.
"Besok dia akan beristirahat sepanjang hari dan akan memutuskan dengan dokter apakah dia bisa berenang pada final tim bebas atau tidak. Terima kasih atas semua doanya untuk Anita."
Andrea Fuentes melompat untuk menyelamatkan Alvarez, yang tenggelam ke dasar kolam dan tidak bernafas setelah pingsan pada akhir routine final bebas solo Rabu malam.
"Itu sangat menakutkan. Saya harus melompat karena para petugas keselamatan tidak melakukannya," kata Fuentes seperti dilaporkan oleh surat kabar Spanyol Marca yang dikutip AFP, Kamis.
Baca juga: Empat perenang pecahkan lima rekornas kelompok umur pada Indonesia Terbuka 2021
Fuentes, sedang tidak berbaju renang namun mengenakan celana pendek dan T-shirt, menyelam ke dasar kolam dan menarik Alvarez ke permukaan sebelum dibantu untuk membawa perenang Amerika itu ke tepi kolam.
"Saya takut karena saya lihat ia tidak bernafas, tapi sekarang ia sangat baik," kata Fuentes, peraih medali renang artistik Olimpiade empat kali.
Alvarez dibawa dengan tandu ke pusat medis kolam tersebut, dengan rekan-rekan setimnya dan fans syok di pinggir kolam, dan beberapa menitikkan air mata saling menghibur satu sama lain.
Baca juga: Perenang Rusia tuding Olimpiade 2020 tak adil
"Itu sangat intens," kata Fuentes kepada surat kabar AS. "Saya pikir ia paling tidak dua menit tidak bernafas karena paru-parunya penuh air.
"Tapi kami bisa membawanya ke tempat yang bagus, ia memuntahkan airnya, batuk dan hanya itu, tetapi itu sangat menakutkan."
Petugas penyelamat tertegun
Fuentes mengkritik lambannya reaksi para penyelamat dalam Kejuaraan Dunia Akuatik. yang akan berakhir pada Minggu setelah 10 hari kompetisi.
"Ketika saya melihatnya tenggelam, saya memandang ke arah para penyelamat itu, tapi saya lihat mereka tertegun. Mereka tidak bereaksi," kata Fuentes seperti dilaporkan surat kabar tersebut.
"Saya pikir, 'Akankah kamu melompat masuk sekarang?' Refleks saya menendang dengan cepat. Saya seperti itu, saya tidak bisa hanya menatap.
"Saya tidak terlalu memikirkannya, saya lompat. Saya kira ini adalah menyelam bebas tergila dan tercepat yang pernah saya lakukan dalam karir saya.
"Saya membawanya ke atas dan mengangkatnya, jelas dia berat, itu tidak mudah."
Alvarez yang berusia 25 tahun berada pada Kejuaraan Dunia ketiganya namun ia pernah pingsan dalam kompetisi sebelumnya. Ia mengalami reaksi yang sama pada kualifikasi Olimpiade di Barcelona tahun lalu.
Baca juga: Perenang Fadlan dan Azzahra ditargetkan pertajam rekornas di Olimpiade Tokyo
Tim artistik AS mengeluarkan pernyataan dari Fuentes pada media sosial, mengatakan Alvarez pingsan karena upaya yang dikeluarkannya selama melakukan routine.
"Anita baik-baik saja -- dokter memeriksa semua tanda vitalnya dan semuanya normal: detak jantung, oksigen, kadar gula, tekanan darah," kata Fuentes dalam pernyataan tersebut.
"Kami terkadang lupa bahwa ini terjadi dalam olahraga dengan ketahanan tinggi lainnya. Marathon, bersepeda, cross country ... kita semua telah melihat gambaran di mana beberapa atlet tidak mencapai garis finis dan yang lain membantu mereka sampai di sana," katanya menambahkan.
"Olahraga kami tidak berbeda dari yang lain, hanya di kolam renang, kami melewati batas dan terkadang kami menemukannya. Anita merasa baik sekarang dan dokter juga mengatakan dia baik-baik saja.
"Besok dia akan beristirahat sepanjang hari dan akan memutuskan dengan dokter apakah dia bisa berenang pada final tim bebas atau tidak. Terima kasih atas semua doanya untuk Anita."