Guardiola tegaskan Man City siap bersaing di kompetisi tersisa
Jakarta (ANTARA) - Manajer Manchester City Pep Guardiola menyebut ketenangan menjadi sumber energi utama bagi skuadnya untuk menuntaskan sisa musim 2021/22 di mana mereka masih bersaing di Liga Premier Inggris dan Liga Champions.
City yang akan menjamu Watford dalam lanjutan Liga Inggris di Etihad, Sabtu malam nanti, saat ini memimpin klasemen dengan keunggulan hanya satu poin dari Liverpool. Sementara di Liga Champions The Citizens sudah mencapai babak semifinal di mana mereka menghadapi bangsawan Eropa, Real Madrid.
Meski banyak yang dipertaruhkan di hadapan mata City, Guardiola mengklaim bahwa para pemainnya berada dalam situasi mental yang tepat dan siap untuk mengerahkan segala kemampuan demi berusaha menambah koleksi trofi.
"Saya tidak memiliki keraguan. Saya merasa mereka begitu tenang hari-hari belakangan dan ketika saatnya merumput, mereka melakukannya dengan tensi yang tepat, terutama di Liga Premier," kata Guardiola dikutip dari situs resmi klub, Sabtu.
"Liga Champions adalah kompetisi yang berbeda, emosinya lebih sensitif. Saya tidak tahu kata yang tepat untuk menjelaskannya. Liga Champions sangat berbeda dengan Liga Premier, kami hanya memiliki satu opsi, kita semua tahu itu, memenangkan pertandingan. Tidak banyak interpretasi dari apa yang kita harus lakukan," sambungnya.
Di luar itu semua, Guardiola menegaskan bahwa jelang enam pertandingan terakhir di liga, City telah menuntaskan pekerjaan terpenting mereka yakni mengunci tiket ke Liga Champions.
Menurut juru taktik asal Spanyol itu, kelolosan ke Liga Champions kerap kali dianggap bukan sebuah prestasi, terlebih dihitung dengan musim ini maka City selalu bisa memperoleh tiket Liga Champions dalam 12 tahun terakhir.
"Ketika sembilan atau sepuluh tahun bersama Roberto (Mancini) dan Manuel (Pellegrini) kami selalu lolos, strukturnya sudah ada sebelum kami tiba. Kami terus melakukan itu terutama dengan Liga Premier dan piala, dan di Liga Champions secara konsisten sampai akhir dan berjuang hingga garis finis, dan kami akan melakukannya lagi," terang Guardiola.
"Ketika saya lolos ke Liga Champions, saya mendapat pelukan dan ciuman! Saya tahu betapa pentingnya itu karena berbagai alasan. Bagi manajer, staf, dan pemain bermain di Liga Champions, itu sangat penting," sambung dia.
"Itu bukan spekulasi. Kita hanya perlu memenangkan permainan. Bagaimana caranya? Saya ingin memberi tahu Anda tetapi saya tidak tahu. Kami harus konstan: jangan melakukan kesalahan yang tidak perlu di kotak kami dan konsisten," pungkasnya.
City yang akan menjamu Watford dalam lanjutan Liga Inggris di Etihad, Sabtu malam nanti, saat ini memimpin klasemen dengan keunggulan hanya satu poin dari Liverpool. Sementara di Liga Champions The Citizens sudah mencapai babak semifinal di mana mereka menghadapi bangsawan Eropa, Real Madrid.
Meski banyak yang dipertaruhkan di hadapan mata City, Guardiola mengklaim bahwa para pemainnya berada dalam situasi mental yang tepat dan siap untuk mengerahkan segala kemampuan demi berusaha menambah koleksi trofi.
"Saya tidak memiliki keraguan. Saya merasa mereka begitu tenang hari-hari belakangan dan ketika saatnya merumput, mereka melakukannya dengan tensi yang tepat, terutama di Liga Premier," kata Guardiola dikutip dari situs resmi klub, Sabtu.
"Liga Champions adalah kompetisi yang berbeda, emosinya lebih sensitif. Saya tidak tahu kata yang tepat untuk menjelaskannya. Liga Champions sangat berbeda dengan Liga Premier, kami hanya memiliki satu opsi, kita semua tahu itu, memenangkan pertandingan. Tidak banyak interpretasi dari apa yang kita harus lakukan," sambungnya.
Di luar itu semua, Guardiola menegaskan bahwa jelang enam pertandingan terakhir di liga, City telah menuntaskan pekerjaan terpenting mereka yakni mengunci tiket ke Liga Champions.
Menurut juru taktik asal Spanyol itu, kelolosan ke Liga Champions kerap kali dianggap bukan sebuah prestasi, terlebih dihitung dengan musim ini maka City selalu bisa memperoleh tiket Liga Champions dalam 12 tahun terakhir.
"Ketika sembilan atau sepuluh tahun bersama Roberto (Mancini) dan Manuel (Pellegrini) kami selalu lolos, strukturnya sudah ada sebelum kami tiba. Kami terus melakukan itu terutama dengan Liga Premier dan piala, dan di Liga Champions secara konsisten sampai akhir dan berjuang hingga garis finis, dan kami akan melakukannya lagi," terang Guardiola.
"Ketika saya lolos ke Liga Champions, saya mendapat pelukan dan ciuman! Saya tahu betapa pentingnya itu karena berbagai alasan. Bagi manajer, staf, dan pemain bermain di Liga Champions, itu sangat penting," sambung dia.
"Itu bukan spekulasi. Kita hanya perlu memenangkan permainan. Bagaimana caranya? Saya ingin memberi tahu Anda tetapi saya tidak tahu. Kami harus konstan: jangan melakukan kesalahan yang tidak perlu di kotak kami dan konsisten," pungkasnya.