Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan G20 tetap menjaga kerja sama dan multilateralisme meski Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) hingga Inggris melakukan aksi walk out dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) ke-2.
“Menariknya meski dalam hal ini ada kecaman keras terkait perang di Ukraina oleh Rusia namun semua anggota justru mendasari perlunya kita untuk terus menjaga kerja sama G20 dan pentingnya multilateralisme,” katanya dalam konferensi pers FMCBG G20 Ke-2 yang diikuti dari Jakarta, Kamis.
Beberapa Menteri Keuangan yaitu dari AS, Kanada dan Inggris melakukan aksi walk out sebagai bentuk protes atas kehadiran delegasi Rusia dalam FMCBG ke-2 Presidensi G20 Indonesia yang diselenggarakan di Washington D.C., Amerika Serikat.
Sri Mulyani mengaku sebenarnya G20 telah memahami beberapa skenario mengenai sikap negara G7 dalam merespons kehadiran Rusia termasuk intervensi yang dilakukan oleh mereka.
Oleh sebab itu, hal tersebut tidak mengagetkan bahkan aksi walk out ini tidak mengganggu atau menimbulkan masalah terhadap berlangsungnya diskusi.
Ia mengatakan dengan adanya negara-negara yang diundang termasuk Ukraina dan organisasi internasional maka pandangan mengenai risiko ekonomi global dapat diakomodasi dengan baik.
“Jadi dalam hal ini ini tidak sepenuhnya mengejutkan. Apalagi bagi kita sebagai ketua sudah dilakukan tanpa mengganggu atau menimbulkan masalah dalam pembahasan kita,“ jelasnya.
Menurut Sri Mulyani, kehadiran Ukraina dan Rusia seharusnya menjadi momentum yang baik karena dapat dibicarakan secara terbuka oleh semua anggota. Hal itu dilakukan agar para anggota G20 mampu mengatasi masalah yang secara sistematis penting bagi perekonomian global termasuk mengenai konflik antara Rusia dan Ukraina.
Terlebih lagi, global belum selesai dengan situasi pandemi sehingga pemulihan masih sangat rapuh dan sangat awal yang kemudian juga ditekan oleh terjadinya gangguan pasokan.
Konflik Rusia dan Ukraina pun memperburuk keadaan dengan meningkatnya harga energi, makanan, pupuk dan bahan baku termasuk komoditas mineral.
Sri Mulyani menegaskan berbagai tantangan tersebut menciptakan tugas yang sangat menantang bagi pembuat kebijakan dalam mendukung proses pemulihan di tengah peningkatan inflasi secara cepat di banyak negara.
“Menurut saya yang lebih menarik, semua anggota melihat G20 adalah forum yang sangat penting, forum kerja sama ekonomi utama untuk kita mendiskusikan baik dalam hal perlombaan maupun berkoordinasi dan berkolaborasi bersama,” jelasnya.
Berita Terkait
Skuad Garuda "all-out" hadapi Jepang
Kamis, 14 November 2024 15:18 Wib
Jumpalitan dunia Riley saat beranjak remaja di "Inside Out 2"
Kamis, 20 Juni 2024 16:59 Wib
Penampilan "all out" Ester belum cukup hadang He Bing Jao, Piala Uber diraih China
Minggu, 5 Mei 2024 12:08 Wib
Malut United tanding all out di laga pamungkas
Minggu, 17 Desember 2023 18:07 Wib
Binder ingin tampil "all out" pada MotoGP Malaysia di Sepang
Jumat, 10 November 2023 10:31 Wib
Indonesia hentikan penggunaan plastik sekali pakai akhir 2029
Senin, 5 Juni 2023 11:48 Wib
"Glass Onion" telah ditonton 82,1 juta jam selama periode Natal
Rabu, 28 Desember 2022 8:40 Wib
Rian Johnson, Janelle Monae ceritakan keseruan di balik "Glass Onion"
Selasa, 15 November 2022 15:12 Wib