Menkes: Kenaikan kasus COVID-19 akibat Omicron bisa lebih tinggi dari Delta

id penularan omicron,penularan covid,penanggulangan covid,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Menkes: Kenaikan kasus COVID-19 akibat  Omicron bisa lebih tinggi dari Delta

Arsip Foto. Petugas kesehatan melakukan prosedur pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19 pada pengendara mobil dalam layanan tanpa turun di Bumame Farmasi, Mal Boxies123, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). Kementerian Kesehatan menyatakan Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga penularan COVID-19, yang ditandai dengan peningkatan kasus harian akibat penularan virus corona varian Omicron. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengemukakan bahwa kenaikan kasus COVID-19 akibat infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 varian Omicron bisa lebih tinggi dibandingkan peningkatan kasus infeksi yang terjadi akibat penularan virus varian Delta.

"Masyarakat diimbau tidak usah panik karena kasus akan naik tinggi dan kemungkinan besar lebih tinggi dari Delta," katanya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Selasa siang.

Budi menyebut kenaikan kasus infeksi Omicron di Provinsi DKI Jakarta dan Bali saat ini telah melampaui kenaikan kasus COVID-19 akibat infeksi virus corona varian Delta pada Juli 2021. Namun dia menyebutkan data perbandingan kasusnya.

"Memang Omicron ini di dua provinsi sudah naik lebih tinggi dari kasus bulan Juli kemarin pada saat puncaknya Delta, yaitu di DKI dan Bali," katanya.

Menurut dia, peningkatan kasus infeksi Omicron juga terdeteksi di Tangerang Selatan, Banten, serta Bekasi dan Depok di Jawa Barat.

"Saat ini sudah lebih tinggi dari puncaknya Delta yang kemarin di bulan Juli. Bekasi naiknya juga tinggi, hampir menyusul puncak di bulan Juli," katanya.

Meski demikian, menurut dia, jumlah pasien yang harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan dan meninggal dunia akibat infeksi Omicron jauh lebih sedikit jika dibandingkan pada masa penularan virus corona varian Delta.

Sebelum meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kota Bekasi bersama Kepala Polri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menteri Kesehatan meninjau penanganan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Jakarta.

"Saya lihat berapa yang wafat, berapa yang dikasih ventilator. Itu (pasien) 60-70 persen belum divaksin atau vaksinnya tidak lengkap. Jadi, masyarakat tolong jangan ragu segera divaksin," katanya.

Menteri Kesehatan menekankan pentingnya vaksinasi COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan serta menekan angka kesakitan akibat infeksi Omicron.

"Disiplin prokes itu penting, tolong disebarkan ke masyarakat bahwa jangan kendor untuk memakai masker," katanya.