JO1 ingin buka mata dunia pada budaya baru Jepang

id JO1,Produce 101 Japan,JAM JO1,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

JO1 ingin buka mata dunia pada budaya  baru Jepang

Grup idola J-pop JO1 (twitter.com/official_jo1)

Jakarta (ANTARA) - Grup idola J-pop JO1 (dibaca Jeiowan) lahir melalui ajang kompetisi "Produce 101 JAPAN" tahun 2019 yang dimulai dari Korea Selatan dan diadopsi dalam ekosistem musik Jepang. Yoshimoto Kogyo dan CJ ENM berkerja sama di sini demi menemukan calon idola yang mumpuni bernyanyi, menari dan melakukan rap.

Berbeda dari idola grup bentukan ajang serupa di Korea Selatan, ke-11 personel grup JO1 yakni Kono Junki, Kawanishi Takumi, Kawashiri Ren, Kimata Syoya, Kinjo Sukai, Mamehara Issei, Ohira Shosei, Sato Keigo, Shiroiwa Ruki, Tsurubo Shion dan Yonashiro Sho tak terikat kontrak sementara dengan agensi perusahaan yang menaungi mereka.

Seperti dikutip dari The Japan Times, Jumat, sebenarnya, acara pencarian bakat di televisi telah lama menjadi batu loncatan bagi bintang pop baru di Jepang. Dimulai dari "Star Tanjo" tahun 1971, yakni sebuah kompetisi siaran yang meluncurkan sederet nama populer seperti Yamaguchi Momoe, Pink Lady dan Nakamori Akina.

Grup yang muncul akhir 1990-an Morning Musume juga terbentuk dari kompetisi bakat serupa. Di sisi lain, pemilihan tahunan grup idola AKB48 dikatakan menjadi fenomena televisi sampai pada titik musim pertama “Produce 101” di Korea Selatan.

Ajang "Produce 101" kemudian diadopsi di Jepang, menandakan kedatangan pertunjukan bakat era streaming ke Negeri Sakura.

JO1 menjadi grup pertama hasil bentukan ajang itu. Para anggota mengatakan pengalaman mengikuti "Produce 101" membentuk sikap mereka terhadap musik pop dan mengajari mereka untuk tidak pernah berhenti mengerjakan setiap aspek penampilan mereka sekaligus mempererat ikatan mereka.

Grup idola J-pop JO1 (twitter.com/official_jo1)

Kono Junki menganggap JO1 seperti keluarga. Sementara Sato Keigo yang mengaku dulu hanya fokus pada bagaimana dia sendiri bisa menang, kini berpikir sebagai anggota JO1. Menurut dia, JO1 sebuah tim dan penting untuk memikirkan seluruh personel.

Kono Junki yang berasal dari Prefektur Nara mengatakan ingin JO1 dapat dikenang sebagai grup yang mengubah musik Jepang dan membuka mata dunia terhadap budaya baru Jepang.

"Ini pertama kalinya hal seperti ini dilakukan. Alangkah baiknya jika JO1 dapat dikenang sebagai grup yang mengubah musik Jepang dan membuka mata dunia terhadap budaya baru Jepang," kata dia.

Walau mendapat dukungan dari industri musik Korea Selatan yang berada di puncak Asia, para anggota JO1 mengaku tidak ingin begitu saja berdiam di belakang gelombang Hallyu.

“Aku ingin menjadikan bahasa Jepang sebagai bahasa yang lebih universal dalam musik,” kata Sato Keigo.

Dia mengatakan rekan-rekannya mendengarkan musik pop dalam bahasa Inggris, Korea, dan China, meskipun tidak memahami liriknya dengan sempurna.

Sato Keigo menyamakannya dengan anime budaya pop Jepang yang sukses, menyebarkan Jepang ke seluruh dunia.

Shiroiwa Ruki menyebut grupnya tidak ingin mengambil elemen dari K-pop dan J- pop tetapi mencari sesuatu yang berbeda.

“JO1 ingin menemukan gaya yang unik dari Jepang. Kami ingin membawa angin baru dari Jepang. Akan luar biasa untuk dipandang oleh generasi muda (kami dianggap) seniman yang muncul sebagai perintis," tutur dia.

JO1 resmi debut pada 4 Maret 2020 melalui single berjudul "PROTOSTAR". Single kedua hadir empat bulan kemudian, berjudul "STARGAZER" diikuti album "THE STAR" yang dirilis pada 25 November 2020.

Pada 28 April 2021, JO1 meluncurkan single "CHALLENGER", "STRANGER" pada 18 Agustus 2021 dan "WANDERING" yang siap hadir 15 Desember 2021.

JO1 tinggal menghitung hari merilis video performa untuk lagu “Run&Go”dan “Our Season”yang dijadwalkan dirilis pada bulan Desember ini.

Sejak debut, lagu-lagu JO1 kerap menempati posisi pertama tangga lagu Hot 100 Billboard Japan, salah satunya "REAL" yang menduduki posisi serupa pada 16-22 Agustus 2021.

Belum lama ini, JO1 terpilih menyanyikan lagu tema ending anime "Boruto-Naruto Next Generation" berjudul "Prologue". Mereka juga membawakan lagu tema untuk drama Jepang atau dorama "Love Phantom" berjudul "Dreaming Night".


Lebih dekat dengan "JAM"

Sebagai upaya lebih dekat dengan para penggemar mereka atau disebut JAM yang merupakan akronim dari JO1 And Me", JO1 meluncurkan konten hiburan antara lain "JO1 HOUSE" dan “JO1 STAR GATHER TV”.

Dalam "JO1 HOUSE", ke-11 personel melakukan berbagai kegiatan grup seperti di belakang layar saat melakukan acara jumpa penggemar di Yokohama, Jepang tahun 2020. Mereka juga menuntaskan janji pada JAM yang mereka ucapkan selama ajang "Produce 101 JAPAN".

Tak hanya itu, ada juga kejadian di balik layar single "STARGAZER", aktivitas klub hingga jalan-jalan bersama.

Sementara dalam“JO1 STAR GATHER TV”, JO1 mencoba keterampilan baru seperti menjadi dubber anime dan mencoba permainan tradisional Jepang Kendama.

Ada juga konten " PROCESS JO1" yang hadir setiap pekan. Di sini, para personel grup menujukkan perkembangan mereka. Konten tak berbayar ini bisa dinikmati JAM di laman YouTube JO1.

JO1 juga menghadirkan konten "J-LOG", yang memungkinkan masing-masing personel mengungkapkan aktivitas mereka.

Kemudian, sebagai upaya mendekatkan diri dengan penggemar global, mereka mempelajari bahasa asing seperti Mandarin dan Inggris melalui konten "JO1 Road to Language Master Leveling Test".

JAM di Indonesia tak luput dari perhatian JO1. Pada 22 Agustus lalu, melalui perhelatan festival "Animeland 2021", JO1 menyapa para JAM Indonesia. Kala itu mereka mengungkapkan berbagai hal seperti kelezatan hidangan Indonesia salah satunya nasi goreng, kemungkinan suasana konser di Indonesia, hingga kota dan anime favorit mereka.

Masa pandemi COVID-19 tidak menghalangi JO1 bertemu para penggemar. Mereka pada 19-21 November lalu melangsungkan konser langsung di hadapan JAM bertajuk "OPEN THE DOOR" di Makuhari Messe International Exhibition, Chiba, Jepang.

Konser ini juga berlangsung secara daring sehingga bisa dinikmati JAM di luar Jepang.

Kala itu, JO1 sempat membawakan lagu “Born To Be Wild”, sebuah lagu yang dimulai dari bait-bait dramatis hingga selingan rap dan hook funk. Mereka juga membawakan koreografi presisi.

Tongkat cahaya atau lightstick yang dibawa JAM menjadi biru saat ketukan lagu dimulai, sama sinkronnya dengan gerakan ke-10 personel JO1 di atas panggung. Kinjo Sukai berhalangan tampil saat itu karena alasan kesehatan.

Pada akhir pertunjukan konser selama tiga jam itu, JO1 membawa JAM pada momen refleksi. Akan seperti apa JO1 nantinya di era baru pop?