Angklung kayu karya Dhany Irfansyah pertama di dunia diperkenalkan di Tokyo

id angklung kayu,kbri tokyo,Dhany Irfansyah,dubes ri untuk jepang

Angklung kayu karya Dhany Irfansyah pertama di dunia diperkenalkan di Tokyo

Dubes RI untuk Jepang merangkap Negara Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi, meluncurkan angklung kayu karya anak bangsa, Dhany Irfansyah, di Wisma Duta Tokyo, Selasa (16/11). (ANTARA/HO-KBRI Tokyo)

Kang Dhany Irfan menciptakan angklung dengan memanfaatkan bahan kayu yang dapat dengan mudah ditemui di setiap negara
Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo memperkenalkan angklung kayu pertama di dunia karya anak bangsa, Dhany Irfansyah, untuk memperingati Hari Angklung Sedunia 2021,

"Angklung kayu ini adalah inovasi terbaru dalam seni budaya angklung. Kang Dhany Irfan menciptakan angklung dengan memanfaatkan bahan kayu yang dapat dengan mudah ditemui di setiap negara. Ini tentunya menjadi pendorong penyebaran angklung di seluruh dunia," kata Duta Besar RI untuk Jepang merangkap Negara Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi, dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.

Peluncuran angklung kayu tersebut dilakukan di Wisma Duta Tokyo oleh Dubes Heri yang didampingi Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) Meinarti Fauzie.

Menurut Heri, kayu menjadi alternatif bahan untuk pembuatan angklung selain bambu.

Angklung kayu itu juga dipromosikan secara langsung di akun Instagram KBRI Tokyo.

Selain Dhany Irfansyah, pembicara lain dalam acara itu adalah pendiri Saung Angklung Ujo Taufik Udjo dan pegiat angklung milenial Masyhur.

Dhany mengatakan dirinya mengapresiasi dukungan KBRI atas karyanya tersebut.

“Angklung kayu ini saya ciptakan semata untuk memudahkan negara-negara lain membuat angklung dari bahan dasar kayu. Sehingga alat musik angklung bisa menyebar ke seluruh dunia," kata Dhany.

Sebelumnya dia telah mencoba membuat angklung dari bambu Jepang, namun bambu tersebut dinilai kurang cocok untuk dijadikan angklung.

Kiprah Dhany yang merupakan staf KBRI Tokyo di bidang seni musik terbilang baik. Pria yang telah 16 tahun bermukim di Jepang itu juga pernah menciptakan Angklung Digital lewat aplikasi mobile pada 2010.

Aplikasi itu tercatat sebagai rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI) yang didaftarkan oleh Indosat Ooredoo bersama Saung Udjo dan Masagistudio pada 20 November 2016.

MURI saat itu mencatat ada 3.218 orang memainkan aplikasi Angklung Digital itu lewat ponsel cerdas berbasis Android dan iOS. Cara memainkan aplikasi itu juga mirip dengan angklung akustik, yaitu dengan cara digoyangkan.