Bandarlampung (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana berharap, lokasi wisata "Sumur Putri" yang baru diresmikan menjadi salah satu tujuan wisata para pelancong ke kota ini.
"Kita harapkan banyak orang yang datang, baik dari dalam maupun luar kota ke 'Sumur Putri' sehingga dikenal khalayak ramai," kata dia di Bandarlampung, Jumat (5/11).
Dia menjelaskan objek wisata "Sumur Putri" di Kecamatan Telukbetung Selatan merupakan kawasan yang dahulu kala dikenal dengan berbagai legenda masyarakat, bahkan di lokasi ini terdapat sisa-sisa kedahsyatan letusan Gunung Krakatau pada 1883.
Ia mengatakan di "Sumur Putri" akan disediakan kuliner, seperti seruit dan pindang khas Lampung, sehingga wisatawan tidak hanya menikmati suasana di tempat itu, tetapi juga makanannya.
"Kalau nanti Dinas Pariwisata ingin melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, silakan saja, kelola wisata ini dengan baik sehingga menjadi salah satu pemasukan bagi pendapat asli daerah (PAD) juga," kata dia.
Eva meminta semua pihak dapat bekerja sama dalam menjaga keamanan dan kenyamanan objek wisata "Sumur Putri".
"Kita ada kelompok sadar wisata (pokdarwis), itu digunakan untuk menjaga keamanannya dan kenyamanan tempat ini, bisa juga bekerja sama dengan bhabinkamtibmas, babinsa, serta kecamatan," kata dia.
Lokasi wisata "Sumur Putiri" merupakan salah satu tempat yang menjadi saksi bisu kedahsyatan letusan Gunung Krakatau, di mana mercusuar Kapal De Brow yang sedang berlayar kala itu di Teluk Lampung, terhempas hingga tempat itu.
Namun, saat ini mercusuar tersebut sudah dipindahkan lokasinya ke depan Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTST) Pemkot Bandarlampung.
Selain itu, di lokasi ini terdapat aliran air Kali Akar yang menjadi pemasok air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau.